Logo Lintasterkini

Satgas Kesehatan TNI Layani Pengobatan 2.027 Warga Asmat

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 19 Januari 2018 00:43

2.027 warga Asmat mendapatkan pelayanan kesehatan Satgas TNI.
2.027 warga Asmat mendapatkan pelayanan kesehatan Satgas TNI.

ASMAT – Data sementara berdasarkan laporan Posko Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) tanggal 17-18 Januari 2018 mencatat sekitar 2.027 warga Asmat telah mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan ini diberikan Satgas Kesehatan TNI bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dinas Kesehatan setempat.

“Pelayanan kesehatan tersebut diantaranya imunisasi 1.871 orang, penanganan gizi buruk 22 orang, pengobatan campak 121 orang, malaria 4 orang, TBC 4 orang, Dyapesia 3 orang dan pengobatan Tetanus 1 orang serta transfusi darah 1 orang,” sebut

Data jumlah warga yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Satgas Kesehatan TNI yang bertugas di distrik-distrik wilayah Kabupaten Asmat, belum seluruhnya dapat dilaporkan ke posko kesehatan. Pasalnya, petugas terkendala sulitnya sinyal Telekomunikasi.

Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terdiri dari personel Pusat Kesehatan TNI, Pusat Kesehatan TNI AD, Dinas Kesehatan TNI AL dan Dinas Kesehatan TNI AU membantu Dinas Kesehatan Wilayah setempat dalam rangka mengobati warga di wilayah Kabupaten Asmat, Papua.

Dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan, Satgas Kesehatan TNI dibagi menjadi delapan Tim Kesehatan Gabungan yang terdiri atas TNI, Dinkes, Pemda Asmat dan Aparat Kewilayahan diterjunkan ke Distrik (Kecamatan) di wilayah Kabupaten Asmat. Mereka ditugaskan dengan menggunakan speed boat sebagai transportasi utama menuju titik-titik lokasi.

Menurut Letkol Ckm dr. Rachmanto HS, Sp.A, kasus gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat berbeda dengan di daerah lain. Pasien di Asmat umumnya mengalami komplikasi radang paru-paru, malaria dan Tubercolosis (TB). Penyembuhan pasien seperti ini perlu waktu lama dan terapi komprehensif.

“Gizi buruk bukan sebuah penyakit seperti batuk pilek yang mudah untuk diobati, tetapi harus dilakukan secara bertahap. Apalagi demografis Asmat yang sulit dan pola hidup sehat yang masih minim,” papar Letkol Ckm dr. Rachmanto HS. (*)

 Komentar

 Terbaru

Peristiwa02 Desember 2024 13:46
Demo HUT Papua Merdeka di Makassar Ricuh, Ada Polisi Terluka
MAKASSAR– Sejumlah mahasiswa asal Papua di Kota Makassar menggelar demonstrasi memperingati HUT Papua Merdeka di Jalan Lanto Dg Pasewang, Senin ...
Ekonomi & Bisnis02 Desember 2024 12:44
Rayakan Ultah ke-24, Mal Ratu Indah Adakan Beragam Kegiatan Menarik
MAKASSAR – Mal Ratu Indah (MaRI), pusat perbelanjaan pertama dan ikonik di Makassar, merayakan hari jadinya yang ke-24. Dengan tema Mari ke MaRI...
Ekonomi & Bisnis02 Desember 2024 12:18
IOH Berikan Dukungan Layanan Telekomunikasi Gratis Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi
MAKASSAR – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) kembali berupaya meringankan beban masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Kabupa...
Politik01 Desember 2024 21:09
Silaturahmi Dengan Relawan, Andi Sudirman : Mari Berdoa Sulsel Lebih Baik dan Sejahtera
MAKASSAR – Ribuan relawan dari berbagai Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan menghadiri Silaturahmi bersama Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi...