ASMAT – Data sementara berdasarkan laporan Posko Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) tanggal 17-18 Januari 2018 mencatat sekitar 2.027 warga Asmat telah mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan ini diberikan Satgas Kesehatan TNI bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dinas Kesehatan setempat.
“Pelayanan kesehatan tersebut diantaranya imunisasi 1.871 orang, penanganan gizi buruk 22 orang, pengobatan campak 121 orang, malaria 4 orang, TBC 4 orang, Dyapesia 3 orang dan pengobatan Tetanus 1 orang serta transfusi darah 1 orang,” sebut
Data jumlah warga yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Satgas Kesehatan TNI yang bertugas di distrik-distrik wilayah Kabupaten Asmat, belum seluruhnya dapat dilaporkan ke posko kesehatan. Pasalnya, petugas terkendala sulitnya sinyal Telekomunikasi.
Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terdiri dari personel Pusat Kesehatan TNI, Pusat Kesehatan TNI AD, Dinas Kesehatan TNI AL dan Dinas Kesehatan TNI AU membantu Dinas Kesehatan Wilayah setempat dalam rangka mengobati warga di wilayah Kabupaten Asmat, Papua.
Dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan, Satgas Kesehatan TNI dibagi menjadi delapan Tim Kesehatan Gabungan yang terdiri atas TNI, Dinkes, Pemda Asmat dan Aparat Kewilayahan diterjunkan ke Distrik (Kecamatan) di wilayah Kabupaten Asmat. Mereka ditugaskan dengan menggunakan speed boat sebagai transportasi utama menuju titik-titik lokasi.
Menurut Letkol Ckm dr. Rachmanto HS, Sp.A, kasus gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat berbeda dengan di daerah lain. Pasien di Asmat umumnya mengalami komplikasi radang paru-paru, malaria dan Tubercolosis (TB). Penyembuhan pasien seperti ini perlu waktu lama dan terapi komprehensif.
“Gizi buruk bukan sebuah penyakit seperti batuk pilek yang mudah untuk diobati, tetapi harus dilakukan secara bertahap. Apalagi demografis Asmat yang sulit dan pola hidup sehat yang masih minim,” papar Letkol Ckm dr. Rachmanto HS. (*)