Polrestabes Makassar Belum Ungkap Kasus Peluru Nyasar

Polrestabes Makassar Belum Ungkap Kasus Peluru Nyasar

MAKASSAR – Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar hingga kini belum mampu mengungkap kasus peluru nyasar yang menewaskan Sri Ayu Lestari (16), warga Kabupaten Gowa, yang terjadi beberapa hari lalu di Makassar.

Padahal, kasus penembakan misterius ini tidak hanya memakan satu korban saja. Korban lainnya bernama Muhammad Wawan Kurniawan (20), warga Jalan Laiya, Kota Makassar, juga sempat kritis dan harus dirawat di RS Bhayangkara, setelah diterjang peluru tajam di hari yang sama.

Tim Propam Polrestabes Makassar pun telah melakukan olah TKP, dan pemeriksaan saksi. Namun hingga kini hasil masih nihil. Belum ada satupun tanda-tanda pengungkapan.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Burhanuddin, mengatakan, saat ini pihak Propam masih sementara memeriksa jenis peluru yang melukai dua korban dan menyebabkan salah satunya meninggal di RS dr Wahidin Sudiro Husodo, pekan lalu.

“Kasusnya masih ditangani penyidik. Sementara masih diselidiki proyektilnya, olah TKP juga sudah dilakukan,” ujar Buhanuddin kepada wartawan, kemarin.

Burhanuddin pun mengaku belum dapat menyimpulkan hasil yang didapat oleh Propam. Namun ia mengatakan, pihak Polrestabes akan melakukan rilis setelah proses penyelidikan berhasil dituntaskan.

“Inikan masih dalam tahap proses penyelidikan, kami masih belum dapat menentukan siapa pelakunya. Ada beberapa saksi yang juga sementara dimintai keterangan, jadi kita tunggu saja hasilnya,” sebutnya.

Sementara, Komisi Nasional Pengawas Aparatur Negara Republik Indonesia (Komnas Waspan RI) mendesak Polda Sulsel mengungkap kasus peluru nyasar yang menyebabkan korban tewas. Pasalnya, hingga lima pasca kejadian, belum ada tersangka yang ditetapkan.

“Kita belajar pada kasus peluru nyasar terdahulu, tidak ada yang terungkap. Kali ini, Polda Sulsel harus serius mengungkap kasus tersebut, apalagi jika aparat sebagai pelakunya,” ujar Sekretaris Komnas Waspan RI, Nasution Jarre.

Nasution juga meminta kepada Kapolda Sulselbara yang baru dijabat Irjen Pol Anton Charliyan, untuk menjadikan kasus ini sebagai prioritas agar segera terungkap.

“Kapolda Sulsel yang baru Irjen Pol Anton Charliyan harus mengungkap kasus ini. Ini bisa menjadi tolak ukur keseriusan memimpin Polda Sulsel,” tandasnya.(*)