MAKASSAR – Seorang remaja Masjid Nurul Kabar, Ramadhan (18) dilarikan di Puskesmas Ujung Pandang Baru, Kelurahan Walawalaya, Kecamatan Tallo, Kota Makassar lantaran mengalami luka yang cukup memprihatinkan. Dalam perjalanan menuju Puskesmas, warga Jalan Sultan Abdullah Raya ini tak henti-hentinya meringis kesakitan.
Belakangan diketahui jika remaja ini baru saja kesetrum listrik. Akibatnya, wajah pada bagian jidatnya menghitam. Itu diungkapkan rekan korban, Rahim saat ditemui lintasterkini.com di Puskesmas Ujung Pandang Baru, Kamis (19/4/2018), sekira pukul 13.30 Wita.
Menurut Rahim, peristiwa yang menimpa korban terjadi di lantai 2 Masjid Nurul Kabar Jalan Sultan Abdullah Raya. Saat itu korban berada di lantai 2, sementara dirinya bersama rekannya yang lain sedang beristirahat di sebuah ruang di lantai dasar.
Dikatakan saksi mata ini, awalnya dirinya bersama korban sempat berbincang-bincang hingga terlelap. Tidak berselang lama, saat tertidur, dia mendengar suara yang cukup besar yang diduga sebuah ledakan.
“Saya bersama teman-teman terbangun lalu mencari suara ledakan tersebut yang sempat terdengar di lantai 2 masjid, dan saat itu kami melihat korban dalam kondisi terkapar. Kami secepatnya membawa korban ke Puskesmas Ujung Pandang Baru untuk mendapat perawatan,” terang Rahim.
Warga yang mendengar sudara ledakan itu, kata Rahim, langsung beramai-ramai mendatangi Masjid Nurul Kabar sambil mengecek lokasi. Dari hasil pengecekan di atas lantai 2 masjid, warga melihat kabel listrik yang melintang dalam kondisi tanpa pelindung yang diduga mengakibatkan korban kesetrum listrik.
“Sepertinya korban kesetrum listrik, sebab saat dicek dilantai 2 kami menemukan sebuah kabel telanjang yang melintang. Jadi, kemungkinan korban menyentuh kabel telanjang itu mengakibatkan korban kesetrum mengenai pada wajahnya sampai jidatnya menghitam,” tuturnya.
Setelah kondisi korban agak membaik, selanjutnya korban dipulangkan. Hanya saja luka bakar pada jidat korban mebuat dia terus meringis kesakitan.
Korban direncanakan akan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan pemulihan. Hanya saja korban yang ditemui, belum bisa menjelaskan peristiwa yang dialaminya. Pasalnya korban masih trauma terhadap musibah yang baru saja dialaminya. (*)