Lintas Terkini

Unifa Gandeng Pemkot Makassar Gagas KKN Lorong

MAKASSAR — Universitas Fajar (Unifa) menggagas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lorong. Mereka menggandeng Pemkot Makassar.

Program ini dibuat sebagai implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Unifa ingin ada kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan kapasitas mahasiswa.

Rektor Unifa, Muliyadi Hamid bersama para deputi rektor sudah menjalin komunikasi dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto terkait kolaborasi ini, di Kantor Balaikota Makassar, Rabu (19/5/2021).

“Kita mau Pemkot Makassar mensupport kita dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Misalnya KKN Lorong. Ini selaras dengan program wali kota,” kata Muliyadi.

Dia menjelaskan, KKN Lorong ini akan memberdayakan masyarakat di lorong-lorong. Termasuk bagaimana mengembangkan produk-produk Usaha Kecil, Menengah, dan Mikro (UMKM) menjadi sebuah produk unggulan.

“Nanti mahasiswa kita yang KKN akan bersama-sama dengan masyarakat mengembangkan potensi-potensi yang ada di lorong. Intinya adalah memberdayakan masyarakat,” sambungnya.

Selain KKN Lorong, Unifa juga berharap ada kolaborasi Pemkot Makassar dalam penyediaan lokasi magang bagi mahasiswa. Begitu juga jika ingin melakukan penelitian-penelitian.

“Unifa juga mendapatkan izin dari Kemendagri untuk melakukan pengembangan kapasitas aparatur dan anggota DPRD. Kita juga mau bekerja sama di situ agar Unifa bisa terlibat dalam kegiatan Bimtek,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengapresiasi langkah Unifa dalam menjalin kerja sama ini. Menurutnya, hal ini penting dalam mensukseskan program-program yang dicanangkan Pemkot Makassar.

“Pemkot lebih banyak memberikan ruang termasuk akademisi di kampus negeri maupaun swasta. Ini memang sifatnya inisiatif, dan Unifa sudah melakukan itu,” ujar Danny, sapaannya.

Danny menambahkan, banyak hal yang bisa dikolaborasikan dengan perguruan tinggi. Di Makassar misalnya, saat ini sedang memperkuat program Makassar Recover. Peran perguruan tinggi dibutuhkan.

“Saya kira kami memang butuh support dan kerja sama. Kami memang membuka diri untuk itu. Tinggal materi kerja samanya yang mau dimatangkan seperti apa,” pungkasnya.(*)

Exit mobile version