MAKASSAR — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar berharap pembukaan sekolah tatap muka dipertimbangkan. Sekalipun vaksinasi guru telah rampung.
IDI menyerukan, idealnya peserta didik juga mesti mengikuti vaksinasi dahulu. Barulah setelah itu pembukaan sekolah tatap muka bisa dikaji ulang.
“Jika belum, IDI Makassar tidak menyetujui kegiatan tatap muka digelar baik secara terbatas atau tidak,” kata Humas IDI Makassar, Wachyudi Muchsin, Sabtu (19/6/2021).
Baca Juga :
Menurutnya, rangkaian proses interaksi ke sekolah sangat berpotensi besar menimbulkan penularan terhadap peserta didik. Mulai dari anak keluar sampai pulang ke rumah.
“Ada yang naik kendaraan umum, sampai di sekolah pasti ada fase interaksi di antara siswa. Ini rawan jika peserta didik belum divaksin,” terangnya.
Logikanya, kata dia, orang dewasa saja hingga saat ini masih belum bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Apalagi peserta didik yang cenderung ingin bercanda dan bermain bersama teman-temannya.
“Saran IDI Makassar agar pemerintah fokusnya pada penurunan angka penularan Covid-19 dengan vaksinasi dan memasifkan 3T (testing ,treacing dan tretamen),” katanya.
Faktanya saat ini, lanjutnya, positivity rate masih di kisaran 17-19 persen di Indonesia. Artinya 10 orang dilakukan testing swab/PCR akan ada 2 orang positif. Sementara standar WHO hanya 5 persen.
Selain itu, angka Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan masih masuk 5-7 tertinggi di Indonesia. Kemudian Kota Makassar sebagai episentrum.
“Seluruh warga sekolah termasuk guru, peserta didik, dan staf sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki risiko yang sama untuk tertular dan menularkan Covid-19 dipastikan sudah divaksin. Idealnya untuk Sulawesi Selatan 1.200-1.300 setiap hari pemeriksaan swab/PCR diluar pemeriksaan penderita positif Covid-19,” paparnya.
Hanya saja, setelah vaksin persoalan belum selesai. Pria yang karib disapa Dokter Koboi itu mengatakan pserta didik masih perlu masuk kepada pendidikan disiplin hidup bersih dan sehat
“Penerapan protokol kesehatan 3M secara ketat baik memakai masker, menjaga jarak dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dari rumah hingga ke sekolah, termasuk mempersiapkan kebutuhan penunjang kesehatan anak seperti masker, bekal makanan dan air minum, pembersih tangan, hingga rencana transportasi harus steril dengan memastikan aman dari penularan Covid-19,” sambungnya.(*)
Komentar