MAKASSAR – Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ledakan di ATM Bank Mandiri yang terletak di perempatan Jalan Cendrawasih- Jalan Kakatua menggunakan bom rakitan berdaya ledak rendah. Dengan hasil kerja rakitan bom itu, pelaku sudah terbilang profesional.
Kasubbid Publikasi Humas Polda Sulsel Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Moh Siswa yang dikonfirmasi di ruang kerjanya mengungkapkan, dari hasil analisis di TKP, ledakan di ATM Bank Mandiri dengan menggunakan bom karena sudah terdapat unsur yang masuk kategori bom. Hal itu terlihat dari adanya unsur bom seperti power (pembakaran) dan inisiator (dengan menggunakan detonator buatan/rakitan), handak low explosive dan switching membangkar dengan menggunakan sumbu) sehingga ledakan terjadi dengan sempurna.
“Kalau dilihat dari rakitan bom di ATM bank Mandiri, pelaku terbilang profesional. Sebab, empat unsur rakitan bom terpenuhi yakni power, inisiator, handak dan switching. Apalagi ledakan yang ditimbulkan dari bom tersebut sempurna. Jadi mengenai jaringan pelaku belum kita ketahui, tapi kita masih mendalaminya,” katanya.
Mengenai motif peledakan di ATM Bank Mandiri, Siswa mengatakan hingga kini belum diketahui. Ia juga membantah jika motif ledakan bom di ATM tersebut merupakan tindak kriminal murni seperti perampokan. Ia juga belum bisa memastikan apakah pelakunya teroris atau bukan, sebab jaringan teroris biasanya melakukan aksinya di kerumunan banyak orang.
“Kalau perampokan ATM bukan, sebab dari pantauan kamera CCTV tidak ada upaya mengambil uang di lokasi kejadian. Sementara jaringan teroris, mengapa dia meledakkan bom di tempat sepi dan bukan di kerumunan banyak orang. Jadi kita belum bisa memastikan ada kaitan dengan jaringan teroris Makassar,” tambahnya. (kpc)
Komentar