GOWA – Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Edward Omar Sharif Hiariej menyebut kondisi Lapas Narkotika dan Lapas Perempuan Aman, nyaman dan tertib. Itu dikatakan saat berkunjung di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Sungguminasa, Rabu (19/10/2022).
Selain Lapas Narkotika, Omar Sharif juga berkunjung ke Rudenim Imigrasi Makassar dan Lapas Perempuan Sungguminasa.
Saat berkunjung, Edward Omar Sharif yang di dampingi Kepala kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulsel, Liberti Sitinjak dan Kalapas Narkotika Sungguminasa, Andi Mohammad Syarif memantau langsung kondisi dan kegiatan yang ada di dalam Lapas Narkotika Sungguminasa.
“Jadi ada tiga kantor yang kami kunjungi, Rudenim Imigrasi, lapas Narkotika dan Lapas Perempuan. Dari hasil pantauan sangat baik. Kondisi lapas Aman, nyaman ,tertib dan bersih. Kondisi ini tentunya mendukung kinerja segenap petugas yang ada di lapas sehingga pembinaan dapat dilakukan secara optimal kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP),”katanya, usai peninjauan.
Menurut Wakil Menteri Kemenkumham, Warga Binaan yang ada di Lapas Narkotika dan Lapas Perempuan dina dengan baik, sebab warga binaan mempunyai karya atau hasil kreativitas kerajinan tangan yang dapat mereka kembangkan dan manfaatkan.
“Di dalam lapas warga binaan punya karya, dan hasil karya nya itu bisa mereka manfaatkan dan bernilai ekonomis karena dapat diperjualbelikan. Jadi ini salah satu wujud nyata keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh Lapas kepada WBP,”terangnya pula.
Dikesempatan yang sama Kalapas Narkotika Sungguminasa, Andi Mohammad Syarif mengungkapkan, Warga Binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Sungguminasa dibekali dengan keterampilan dan keahlian.
Di lapas ini warga binaan mendapatkan pelatihan yang masuk dalam program pembinaan kemandirian yang ada di Lapas Narkotika Sungguminasa.
“Kita memang punya program untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan warga binaan, jadi kami adakan pelatihan di dalam lapas. Insya Allah ini menjadi bekal bagi warga binaan nantinya,”katanya.
Warga binaan yang telah mengikuti pelatihan kata Muh. Ahsan akan memperoleh setifikat dari Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Gowa atau dari Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kabupaten Gowa.
Adapun jenis pelatihan yang diikuti warga binaan dalam program pembinaan kemandirian diantarnya , pelatihan pembuatan sofa, etalase, servis motor, pengelasan, pertukangan batu, pelatihan tanam cabe, mobiler , dico, pertukangan kayu, penjahitan , pengelasan, servis AC dan kulkas.
Hasil dari pelatihan kemandirian tersebut kata Andi Muhammad Syarif selain mengasah keterampilan juga dapat dirasakan langsung hasilnya bagi warga binaan.
“Insya Allah ini jadi bekal mereka, dan kita berharap warga binaan saat keluar tidak terjerumus lagi dalam peredaran narkotika,”ungkapnya.
Andi Muhammad Syarif juga mengungkapkan ada beberapa hasil kerajinan tangan dari warga binaan yang telah di pasarkan diantaranya hasil pembuatan kursi atau sofa, pernak pernik, asbak rokok, ukiran dan beberapa hiasan-hiasan yang bahannya terbuat dari serbuk kayu.
“Dari hasil karya warga binaan yang paling banyak dipesan itu Sofa, ada beberapa instansi sudah memesan dan membeli. Ada juga teman wartawan juga yang membeli,”ungkapnya . (*)