PINRANG — Nasib Naas yang menimpa SA (11), bocah perempuan murid SD Negeri 13 Pinrang yang menjadi korban penikaman oleh Wahyuddin (33), warga Budong-budong Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar yang lagi paranoid gegara narkoba dan sempat mengamuk di dalam Masjid Muhajirin Kota Pinrang, Sabtu
(16/11/2019) pekan lalu, menuai rasa empati dari beberapa kalangan di Kabupaten Pinrang. Apalagi diketahui, orangtua dari korban termasuk warga kurang mampu dan hanya berprofesi sebagai kuli bangunan.
Rasa empati ini salah satunya ditunjukkan pelajar SMK Negeri 2 Pinrang, Senin (18/11/2019). Usai Upacara, melalui organisasi Osis dan PMR, mereka melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban biaya perawatan medis korban.
“Kejadian ini cukup viral dan menyita perhatian publik. Alhamdulillah, anak-anak didik kami tergerak untuk melakukan penggalangan dana guna membantu meringankan beban biaya perawatan medis korban. Apalagi informasi yang kami terima, ayah korban hanya bekerja sebagai kuli bangunan,” ungkap Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 2 Pinrang, Syamsuar saat dikonfirmasi lintasterkini.com via selulernya, Senin (18/11/2019) siang.
Syamsuar berharap, meski donasi yang terkumpul tidak begitu banyak, bantuan itu diharapkan bisa bermanfaat buat korban.
“Ini murni tragedi, kita bisa bayangkan seandainya anak atau kerabat dekat kita yang tertimpa masalah ini. Kami berharap, keluarga korban diberi kesabaran serta ketabahan dalam menjalaninya, dan mudah-mudahan korban bisa segera sembuh seperti sedia kala,” ucapnya.
Terpisah, Ayah korban, Muhammad Tamrin yang dikonfirmasi sesaat setelah menerima bantuan tersebut mengatakan, ia bersama keluargamya sangat bersyukur dengan adanya bantuan ini.
“Alhamdulillah, terima kasih kami ucapkan kepada keluarga besar SMK Negeri 2 Pinrang atas bantuannya ini. Mudah-mudahan Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah,” kata Muhammad Tamrin. (*)