MAKASSAR – Cell Tech Stemcell Center (CSC) Indonesia turut membantu meringankan beban warga yang menjadi korban bencana gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).
Bantuan tahap awal telah disalurkan. Yang juga merupakan bantuan dari Pantia Temu Nasional (Tenas) III IKA SMAN 1 Makassar.
Menurut Dirut CSC Indonesia, Deby Vinsky, sebagai anak bangsa, dia bersama rekan-rekannya terpanggil untuk membantu korban bencana di Sulbar.
Rombongan relawan kata dia, telah berangkat dengan membawa bantuan berupa obat-obatan, minuman, makanan, beras, selimut, bantal, dan masker.
“Termasuk mengirimkan relawan untuk bergabung dengan relawan lainnya di Sulbar. Termasuk sudah koordinasi dengan relawan yang duluan tiba, sehingga bantuan bisa tepat sasaran,” sebut dia yang juga Ketua Panitia Tenas III IKA SMAN 1 Makassar, Rabu (20/01/2021).
Sebelum bantuan itu diberangkatkan lanjut Deby, pihaknya terus berkoordinasi dengan relawan dokter IDI Makassar dan kabupaten/kota lainnya yang berada di lokasi pascabencana. Sehingga kebutuhan korban dapat diketahui.
“Hasil itulah yang dibawa CSC Indonesia bersama Panitia Tenas III IKA Smansa dengan titik fokus bantuan di Kecamatan Malunda, Majene. Sebab merupakan salah satu daerah yang mengalami dampak parah akibat gempa bumi Sulbar,” tutur dia yang juga Presiden WOCPM Indonesia, didampingi Wakil Ketua Panitia Tenas III IKA SMAN 1 Makassar, Muchlisa Jusuf Kalla.
“Selain itu, untuk kesuksesan acara Tenas III yang akan dilaksanakan 16 Oktober 2021 di Bali, disamping bantuan peduli korban gempa Sulbar, kami bersama Panitia Tenas III IKA Smansa Makassar juga menyalurkan bantuan kepada Panti Asuhan Murni, Jl Singa, Panti Asuhan Bustanul Islamiyah di Karuwusi, dan Panti Jompo di Jl Sungai Sadang, Kota Makassar. Semoga bantuan ini bermanfaat meringankan beban saudara kita yang membutuhkan,” lanjut Deby menambahkan.
Sementara itu, Marketing Communication CSC Indonesia, Wachyudi Muchsin menambahkan, jika CSC telah menghadirkan closed system.
Yang kata dia, itu merupakan alat satu-satunya yang ada di Indonesia. Dilengkapi dengan Quantum Stem Cell terbaru.
“Closed system ini pun memungkinkan jumlah stemcell ratusan juta untuk keberhasilan terapi yang lebih optimal serta sterilitasnya yang terjamin. Karena semua dengan sistem terutup. Disamping adanya alat terbaru yang dapat menghitung dan memotret stemcell dari masing masing pasien,” jelasnya.
“Kini, tidak perlu lagi jauh-jauh ke luar negeri dengan biaya mahal, kini sudah ada Celltech Stem Cell Laboratory (CSC) di Indonesia,” tambah Yudi menutup. (*)
Komentar