MAKASSAR – Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani (IDP) menemui Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA) di Makassar, Senin (18/01/2021).
IDP menyampaikan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Luwu dan Hari Perjuangan Warga Luwu. Yang akan berpusat di Lutra, pada 23 Januari 2021 pekan ini.
“Dengan kehadiran gubernur menjadi penyemangat warga tana Luwu di empat kabupaten/kota ini, untuk membangun sinergi menuju Luwu yang aman dan sehat. Karena temanya inikan bagaimana menghadapi pandemi Covid-19 dan menghadapi ancaman bencana hidrometereologi,” harapnya.
Selain itu, dalam keterangan resminya, IDP juga banyak membahas soal rencana pembangunan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi pada Juli 2020 lalu.
Di antaranya, rencana penanganan Sungai Matoto. Termasuk pembangunan kanal dan pelebaran drainase.
Jika itu dikerjakan kata IDP, maka masalah banjir di kota Lutra bakal teratasi.
“Salah satu alternatifnya adalah penanganan Sungai Matoto, dalam hal ini sudah kami desain untuk pembangunan kanal dan drainase di sekitar Sungai Matoto dan kota (Masamba) serta (Sungai) Radda,” terangnya.
Menurut IDP, penanganan Sungai Matoto (Salu Bebe) paling mendesak. Apalagi di musim penghujan saat ini, kerap menimbulkan genangan di jalan nasional.
Dengan begitu, dia berharap adanya dukungan dari Pemprov Sulsel. Mengingat Pemkab Lutra telah melakukan pembebasan lahan.
“Kami berharap nanti tanggal 23 Januari sudah ada kabar baik kami terima. Begitu SK-nya keluar, kami sudah bisa siapkan untuk pengadaan tender lelang dalam hal ini,” pungkasnya.
Mendengar hal itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah lalu memanggil instansi teknis terkait.
“Sekarang pemerintah Luwu Utara masih membutuhkan bantuan anggaran untuk membangun berbagai drainase. Terutama sekeliling bandara. Terus di depan rumah jabatan masih tergenang. Karena drainasenya belum ada. Makanya kita sudah komunikasikan dengan Balai,” katanya.
“Tentu kalau tiga ini, balai, pemerintah provinsi hadir, kabupaten Luwu Utara juga hadir, Insya Allah lebih cepat penyelesaian,” lanjut Nurdin Abdullah. (*)