MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyambut baik rencana pengembangan Madrasah yang digagas Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, KH Khaeroni.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bahkan bilang akan mendukung rencana itu. Apalagi akan dijadikan sebagai pilot project skala nasional.
Hal tersebut disampaikan Nurdin Abdullah saat menerima kunjungan KH Khaeroni di Rujab Gubernur Sulsel di Makassar, Sabtu (20/02/2021).
“Saya mendukung program ini karena memang kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Dibutuhkan team work yang kompak dan berupaya melepaskan ego sektoral yang selama ini cukup mengganggu,” kata Nurdin Abdullah melalui keterangannya.
Pengembangan madrasah dan pondok pesantren, menurutnya, memang sangat diperlukan. Terutama dalam pendidikan moral dan etika.
“Kita sekarang mengalami krisis moral, bahkan saya ngeri membayangkan bagaimana moral generasi kita di tahun 2045 nantinya jika ini tidak segera dibenahi,” ucap Nurdin Abdullah.
Dengan begitu, dia pun mendorong upaya perbaikan kesejahteraan guru-guru madrasah. Dan juga akan menyiapkan fasilitas yang layak bagi siswa atau santri yang ada di madrasah dan pondok pesantren.
Untuk kelanjutan kerjasama dan sinergitas ini, Nurdin Abdullah juga memandang perlunya pembagian tugas dalam team work yang akan dibentuk nantinya.
Dia juga akan mengajak pihak perusahaan untuk ikut membantu melalui alokasi anggaran dari corporate social responsibility (CSR) masing-masing.
“Nanti akan dibahas lebih lanjut bagaimana pengelolaannya. Apakah dikelola oleh Kemenag atau dibentuk suatu yayasan untuk mengelolanya,” ujar Nurdin Abdullah.
Selain KH Khaeroni, pada kesempatan ini juga turut hadir peneliti dari Jakarta, Hj Melisha yang memberi gambaran soal gagasan tersebut.
Yang kata KH Khaeroni, rencana ini telah mendapat restu dari sejumlah tokoh agama dan pimpinan ormas, serta beberapa pejabat pemerintah.
Dalam rencananya, KH Khaeroni akan mengembangkan Madrasah Alam, Madrasah Luar Biasa (MLB), Asrama Anak Pulau, Madrasah Program Kebahasaan, dan Gerakan Wakaf Sejuta Koin untuk pendidikan madrasah dan pondok pesantren.
“Bupati Soppeng sangat merespons pengembangan Madrasah Alam. Bahkan telah mewakafkan lahan miliknya seluas lima hektare. Dan rencananya dalam bulan Februari 2021 ini, akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan,” ungkap KH Khaeroni.
Dia lalu mengklaim jika program-program tersebut akan menjadi pilot project. Karena baru ada pertama kali di Sulsel, bahkan di Indonesia. (*)