MAKASSAR – Apa jadinya jika banyak kasus yang seharusnya menjadi perhatian tak kunjung usai? Masyarakat pun makin cemas dengan tindak kriminal yang semakin marak di Makassar.
Kecemasan itu bukan tanpa alasan. Setiap hari, masyarakat dihadapkan dengan kasus kekesaran dan tawuran. Belum lagi dengan banyaknya kasus teror bom terhadap rumah ibadah.
“Masyarakat saat ini butuh pemimpin kepolisian yang berani bertindak dengan tegas. Bukan yang hanya tinggal diam tatkala marak kasus kejahatan,” ujar Wakil Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Sulsel, Andi Baso Tenri Gowa.
Saat ini, masyarakat sudah sangat cerdas. Mereka, sambungnya, tidak butuh penghargaan dan sanjungan. Akan tetapi sangat membutuhkan ketegasan dan tindakan nyata dari aparat kepolisian.
“Harusnya, kasus-kasus teror bom molotov terhadap rumah ibadah sudah menjadi prioritas. Karena ini menyentuh langsung kepada masyarakat. Apalagi, bisa menimbulkan rasa cemas bahkan konflik horizontal,” tandasnya.
Jika memang aparat Polda Sulsel tidak mampu melakukan penuntasan kasus teror itu, lebih baik Mabes Polri yang turun tangan. “Kalau memang kapoldanya tidak bisa, diganti saja,” ungkapnya lagi.
Nadya, salah seorang warga Jalan Cenderawasih mengatakan, aksi tawuran dan teror bom itu memang sangat meresahkan masyarakat. “Bayangkan saja setiap hari ada saja tawuran yang terjadi. Kita ingin keluar melakukan aktivitas sudah tidak bisa karena takut,” kata ibu dua anak itu. (tim)