MAKASSAR – Berbagai kasus kriminal yang terjadi di Makassar tidak lepas dari kurangnya profesionalisme Polda Sulsel. Termasuk diantaranya penuntasan kasus teror bom molotov dan tawuran.
Pengamat Hukum dan Kriminal, Dr Marwan Mas yang dihubungi, Rabu (20/3/2013) mengatakan, polisi saat ini lemah dalam melakukan penuntasan kasus kriminal. Polda Sulsel dianggap tidak mampu melakukan pencegahan terhadap berbagai kasus.
“Selama ini Polda Sulsel hanya mengandalkan CCTV saja. Padahal para penyidik tidak mampu untuk mengungkap pelaku-pelaku teror itu,” ujarnya.
Seharusnya, tambah dosen hukum Universitas 45 Makassar itu, pencegahan lebih diutamakan agar tidak terjadi kasus yang membuat resah masyarakat. “Harusnya patroli-patroli oleh Polsek-Polsek lebih digiatkan. Kalau perlu seperti pada tahun 1980’an dilakukan patroli dua jam sekali untuk mencegah aksi kejahatan,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi teror molotov dan tawuran dalam beberapa hari terakhir kerap terjadi di Makassar. Masyarakat resah dengan aksi kriminal itu dan berharap agar polisi segera menuntaskan dan mengungkap kasus tersebut. (uki)