MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, menerima kunjungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel di rumah jabatannya, Senin (18/9/2023).
Kunjungan MUI Sulsel ini merupakan silaturahmi dan bincang santai mengenai isu-isu kebangsaan dan kondisi sosial ekonomi saat ini.
Pertemuan dihadiri Sekretaris Umum (Sekum) MUI Sulsel, Muammar Bakri, Wakil Ketua Umum (Waketum), Mustari Bosra, serta jajaran.
Baca Juga :
Pj Gubernur Bahtiar mengajak MUI Sulsel agar membantu menjaga kondisi kebangsaan serta turut berperan dalam hal penanganan inflasi, stunting, dan juga memberdayakan ekonomi umat melalui teknologi kultur jaringan.
“Kami mengajak MUI Sulsel untuk bersinergi menjaga kondusivitas daerah ini jelang pemilu serta gotong royong terhadap upaya menurunkan angka inflasi maupun stunting,” katanya.
Sekum MUI Sulsel, Muammar Bakri, mengatakan pertemuan dengan Pj Gubernur Bahtiar merupakan silaturahmi sekaligus berbincang banyak hal mengenai kebangsaan dan sosial ekonomi saat ini.
“Hanya silaturahmi berbincang tentang keumatan. Di dalamnya ada keagamaan, bahkan sampai sosial ekonomi,” paparnya.
Masalah stunting yang terus meningkat, kata dia, juga turut menjadi perhatian MUI Sulsel serta problematika keagamaan jelang pemilu agar daerah tetap kondusif.
“Kami juga bahas peran MUI Sulsel terkait masalah stunting,” imbuhnya.
Waketum MUI Sulsel, Mustari Bosra, mengungkapkan pada Oktober mendatang Pemprov Sulsel menggandeng MUI Sulsel menggelar Halaqah Kebangsaan dan peringatan Hari Jadi ke-354 tahun Sulsel .
“Ada beberapa rangkaian kegiatan Halaqah Kebangsaan yang akan digelar untuk menjaga Sulsel tetap kondusif, yakni tanggal 5, 14, dan 19 Oktober 2023, terutama Hari Jadi Sulsel ke 354 tahun akan digelar doa dan zikir,” ungkap
Ia pun mengajak untuk mengembangkan teknologi kultur jaringan tanaman pisang cavendish guna meningkatkan ekonomi keumatan.
“Pj Gubernur Bahtiar juga mengajak dan mendorong MUI Sulsel untuk mengembangkan teknologi kultur jaringan tanaman pisang cavendish guna memberdayakan ekonomi keumatan,” ucapnya.
Komentar