MAKASSAR – Dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Bosowa (Unibos) 45, Dr Arief Witjaksono mengaku tak pernah merilis data soal survei politik di Pemilihan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), sebagaimana diberitakan di beberapa media. Kata Arief yang saat ini juga mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, dirinya tak lagi bergabung dengan Konsultan Politik Pedoman Suara Indonesia (PSI).
“Saya dan teman-teman sudah lama keluar dari PSI. Selain itu, saya tak pernah merilis data soal survei,” ujarnya, Kamis, (20/10/2016).
Arief menjelaskan, namanya sering digunakan oleh Suwadi Idris Amir yang juga Direktur Indeks Politica Indonesia dalam rilis berita. Kadang, kata dia, namanya sering digunakan dalam rilis berita, tanpa ia ketahui.
Baca Juga :
Untuk itu, jelas Arief, dirinya akan melakukan klarifikasi soal berita survei di Pilgub Sulbar. “Saya akan menelpon Suwadi untuk membahas hal ini,” paparnya.
Yang pasti, jelas Arief, dirinya tak pernah melakukan survei. Namun jika Suwadi yang mempunyai dan merilis hasil survei, itu bukan kewenangannya untuk melarangnya. Tapi, pemberitaan survei awal Agustus dan September yang menyatakan elektabilitas ABM-Enny yang sempat memimpin dengan prosentase 42 persen, kini justru mengalami penurunan yang cukup signifikan di Bulan September diangka 31 persen, benar-benar tidak pernah saya lakukan,” bantah Arief Witjaksono. (*)
Komentar