PAPUA – Tim Satuan tugas (Satgas) Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) diantaranya terdiri dari 7 (tujuh) orang dokter spesialis yaitu spesialis anak, penyakit dalam, penyakit kulit dan obsgyn, saat ini sedang melaksanakan pengobatan wabah penyakit campak, difteri dan gizi buruk di Kabupaten Asmat mulai bergerak ke pedalaman Kampung Pedam, Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (21/1/2018).
Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (21/1/2018). Dikatakannya, bencana wabah penyakit yang terjadi di Kabupaten Asmat, Papua, ternyata terjadi juga di wilayah-wilayah Kabupaten lainnya yang ada di ujung timur wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
“Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P telah memerintahkan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit untuk segera mengambil langkah-langkah secepat mungkin melalui pengiriman Satgas Kesehatan TNI dalam rangka menyelamatkan dan memberikan bantuan kepada warga di Distrik Okbibab,” ujar M. Sabrar Fadhilah.
Kapuspen TNI melanjutkan, informasi yang diterima dari satuan jajaran TNI di Kodam XVII/Cenderawasih, sudah ada sekitar 27 masyarakat terdiri dari 4 (empat) dewasa dan 23 balita di Kampung Pedam Distrik Okbibab terserang wabah penyakit difteri dan gizi buruk. Saat ini, tambah dia, Tim Kesehatan TNI yang ada di Timika telah bertolak ke Distrik Okbibab untuk menanggulangi wabah tersebut.
Lebih lanjut Kapuspen TNI menjelaskan, pada tanggal 20 Januari 2018, tim pendahulu dari Korem 172/VWY berjumlah 12 orang, yang terdiri atas 3 (tiga) anggota Koramil dipimpin oleh Sertu Leo Kantu, 2 (dua) Dokter RSUD Kabupaten Pegunungan Bintang, 4 (empat) perawat dan 2 (dua) Ahli Gizi beserta Hubertus (Kabid P2PL/Ketua Tim) telah berangkat menuju Distrik Okbibab menggunakan Pesawat Pilatus.
“Tim pendahulu sudah bergerak ke Distrik Okbibab, namun karena jarak, cuaca, medan dan juga signal yang sulit sehingga komunikasi tidak bisa lancar,” ucapnya.
Menurut M. Sabrar Fadhilah, tidaklah mudah menuju ke sasaran Kampung Pedam Distrik Okbibab. Pasalnya, karena harus menggunakan pesawat kecil atau helikopter dan berjalan kaki yang memerlukan waktu cukup lama. Hal itu dikarenakan medan yang sangat sulit.
“Jarak tempuh dari Oxibil (Ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang) ke Distrik Okbibab menggunakan Pesawat Pilatus sekitar 25 menit, sedangkan jarak tempuh dari Distrik Okbibab ke Kampung Pedam akan ditempuh selama sekitar satu hari jalan kaki,” paparnya. (*)