Lintas Terkini

Begini Penjelasan Ilmiah Perihal Viralnya Matahari Jadi Dua di Makassar

Penampakan 2 matahari di langit Makassar yang viral di media sosial. (Foto:Instagram)

MAKASSAR–Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, belum lama ini digegerkan dengan fenomena alam yakni dua matahari di langit yang disaksikan pada Ahad (19/1/2020) petang lalu.

Fenomena alam tersebut akhirnya diabadikan sejumlah warga Makassar. Dalam tayangan singkat, terlihat cahaya matahari jelang terbenam. Namun pada arah sebaliknya, terdapat pula berkas cahaya yang nyaris serupa.

Akun Instagram @makassar_iinfo yang kali pertama mengunggah video kiriman warganet yang menampilkan kejadian tersebut. Akhirnya ramai diperbicangkan di media sosial.

Berdasarkan keterangan video tersebut, fenomena itu diabadikan di BTN Berua Mitra Perdana, Daya, Makassar. Video juga menampilkan sejumlah orang yang memperhatikan langit dengan saksama.

“Fenomena alam di langit Daya Makassar, sinar matahari ada dua petang ini 19 Januari 2020,” tulis @makassar_iinfo.

Video yang disebut pemandangan dua matahari jadi pembicaraan warganet. Di Instagram, orang-orang menumpahkan beragam komentar menanggapi video yang viral.

Kendati demikian, Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha menuturkan, terkait fenomena alam soal matahari kembar itu, dari penjelasan ilmiah bahwa yang tampak di langit itu terjadi karena pantulan sinar matahari yang menerobos awan dengan adanya kandungan kristal es. Jadi Awan itu dikenal dengan sebutan awan sirus, “kata Rizky saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2020).

Rizky menjelaskan bahwa, matahari tetap satu dan dipastikan tidak bertambah. Namun hanya saja, awan sirus itu memantulkan cahaya sehingga matahari tampak keliatan jadi dua.

“Jadi fenomena seperti ini sering dikenal dengan fenomena istilahnya Sun Dog, yang berarti sebuah fenomena di mana matahari terlihat lebih dari satu,” Ungkap Rizky.

Lebih lanjut Rizky menambahkan bahwa penjelasan secara ilmiahnya pembentukan Sun Dog tersebut berawal dari cahaya matahari yang bersinar pada kumpulan lempeng es kristal istilahnya disebut heksagonal.

Nah karena adanya Kristal yang disebutkan tadi jadi itulah tersusun secara horizontal di langit, sehingga mengakibatkan cahaya dibelokkan dengan sudut minimum 22 derajat,” Terang Rizky. (*)

Exit mobile version