MAKASSAR – Melalui program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2014 lalu, TNI digandeng dalam pendampingan dengan Petani.
Untuk itu dituntut kemampuan para babinsa yang ada di wilayah untuk berperan aktif dalam bidang pertanian. Babinsa selaku aparat teritorial merupakan ujung tombak TNI yang berada di wilayah desa binaan yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan petani.
“Peran babinsa sangat penting karena merupakan ujung tombak satuan teritorial di pedesaan. Keterlibatan babinsa merupakan suatu upaya khusus yang efektif dalam rangka mendukung sekaligus mensukseskan program swasembada pangan terutama di wilayah Korem 142/Tatag,” ujar Danrem 142 Tatag Kolonel Inf. Syafruddin.
Baca Juga :
Dalam upaya pendampingan babinsa pada para kelompok tani tentunya dituntut ketrampilan yang lebih termasuk babinsa menggunakan seragam baru dengan menggunakan ” caping ” tutup kepala dan kaos loreng lengan panjang menjaga dari terik matahari dan hujan.
“Saya berharap para babinsa dengan seragam barunya akan mampu bekerja di lapangan secara maksimal dan fleksibel dalam melaksanakan pendampingan dengan petani dan kelompok tani ” tutur Danrem 142 Tatag Kolonel Inf. Syafruddin.
Dengan turunnya babinsa di wilayah daerah binaannya dapat meningkatkan motivasi petani dan tidak bosan bosannya memberikan penyuluhan terutama disiplin dalam pengolahan tanah, penanaman, penyiangan, pemupukan dan penyemprotan. Sehingga kedepan akan terwujud program swasembada pangan di wilayah Korem 142. (*)


Komentar