Lintas Terkini

Ratusan Jamaah Umroh Abu Tours Terlantar di Malaysia, Ini Kata Kemenag

Jamaah terlantar di Malaysia

MAKASSAR – Jamaah umroh Abu Tours yang diberangkatkan pada 11 Maret 2018 ke Madinah, Arab Saudi, sempat terlantar di Malaysia, Selasa (20/3/2018) kemarin, pada saat perjalanan pulang ke Indonesia. Diduga pihak Abu Tours tidak menyiapkan tiket untuk jamaah pada saat tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebanyak 100 jamaah umroh asal Makassar diterlantarkan oleh Abu Tours selama 24 jam, dengan alasan transit di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Ada yang lelap sambil duduk di kursi besi. Sebagian lainnya telentang di lantai, meski tanpa alas.

Pemandangan miris ini berlangsung hingga pukul 16.00, berdasarkan konfirmasi yang terima dari jamaah yang telantar. Dari 100 orang tersebut, terdapat delapan orang yang merupakan satu keluarga dari pejabat di Pemkot Makassar. Ada pula diantaranya pengacara.

Informasi dari jamaah, sesampai di bandara Kuala Lumpur, mereka disuruh menunggu di ruang tunggu tanpa ada kepastian pemulangan.
”Kami telantar di Malaysia dan belum bisa kembali ke Makassar, karena belum ada tiket. Kita tidur di bandara. Tidak ada fasilitas penginapan. Kita tidak mengerti kenapa harus transit di Malaysia. Ini tidak normal,” ujar salah seorang jamaah melalui sambungan telepon selular, kemarin sambil mewanti-wanti agar namanya tidak disebut.

Pengakuan jamaah lainnya, mereka diberangkatkan umrah setelah membayar biaya tambahan Rp15 juta. Dari Makassar mereka diterbangkan ke Jakarta. Selanjutnya diinapkan di penginapan yang dinilai sangat tidak memuaskan.

[NEXT]

Hal yang tak jauh berbeda kondisinya di Medinah. Mereka ditempatkan di penginapan yang sangat jauh dari tempat ibadah.

Jamaah yang telantar ini berasal dari beberapa kabupaten/kota di Sulsel. Diantaranya Kabupaten Bulukumba, Selayar, Bone, Gowa dan Kota Makassar.

Awal selaku ketua tim dari Abu Tours yang mendampingi para jamaah, mengaku tengah mengupayakan proses pemulangan ke tanah air. ”Kami tiba semalam dan hingga saat ini masih ada di bandara Kuala Lumpur. Tapi tidak usah bikin cemas jamaah. Tidak usah diberitakan, nanti jamaah resah. Doakan saja kami. Jangan menambah rumit. Kami tetap fasilitasi pemulangan. Sabar saja,” ujar Awal, kemarin.

Sementara itu, Kepala Bidang Perjalanan Haji dan Umrah Kemenag Sulsel Kaswad Urais, mengakui bahwa sejauh ini pihaknya belum menerima laporan soal adanya jamaah Abu Tour yang terlunta-lunta di bandara Malaysia. Namun dia menekankan, jika memang ada persoalan seperti itu, pihak penyelenggara harus bertanggung jawab penuh untuk kepulangan para jamaahnya ke tanah air.

“Kami belum terima laporan apa-apa. Nanti kami cari tahu apakah memang ada pemberangkatan Abu Tours ke Tanah Suci yang kepulangannya bermasalah,” ujar Kaswad, kepada awak media.

[NEXT]

Dia mempertanyakan keberadaan jamaah Abu Tour yang ‘terdampar’ di Malaysia. Menurutnya, selama ini, jamaah Abu Tours selalu menggunakan penerbangan langsung dari Makassar ke Tanah Suci menggunakan pesawat Lion Air. Kalaupun ada transit, biasanya singgah di Kolombo.

“Jadi kalau ada transit di Malaysia, yah dipertanyakan. Kenapa lewat Malaysia? Tidak pernah ada Abu Tours transit di Malaysia. Kami akan konfirmasi persoalan ini ke Abu Tours,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, kalau memang informasi valid jika ada jamaah Abu Tours yang ditelantarkan di Malaysia, Kemenag akan memberikan teguran sekaligus sanksi adminintratif. “Hanya sebatas itu yang bisa dilakukan Kementerian Agama, ” jelasnya.

Kalaupun ada jamaah yang merasa dirugikan karena kejadian ini, dipersilahkan untuk melapor ke aparat kepolisian untuk diproses. Dia enggan berkomentar jauh terkait langkah yang bisa dilakukan untuk memulangkan para jamaah tersebut ke tanah air. Menurutnya, pemerintah tidak punya tugas untuk memulangkan jamaah. Sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyelenggara.

“Pemerintah tidak pernah punya tugas untuk memulangkan jamaah. Itu sepenuhnya tanggung jawab penyelenggara,” tuturnya.

Sementara menurut jamaah Abu Tours, pihaknya merasa ditelantarkan. “Pihak Abu Tours sengaja menelantarkan kami, karena tidak menyiapkan terlebih dahulu tiket setelah tiba di Malaysia,” ungkap salah seorang jamaah yang ikut dalam rombongan, Muhammad Syahban Munawir kepada awak media.

Ia menambahkan, seluruh Jamaah telah dipulangkan ke Makassar dengan empat kali pemberangkatan pada Rabu dinihari tadi. (*)

Exit mobile version