ENREKANG – Untuk membantu derita warga Desa Parombean, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, yang wilayahnya diterjang bencana banjir bandang dan tanah longsor, sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintahan Kabupaten Enrekang patungan mengumpulkan dana bantuan.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Enrekang, Eka Febriansa, Rabu (20/4/2016) siang kepada awak media.
“Kita kumpulkan dana bantuan baik dari BPBD sendiri maupun
patungan dari SKPD lainnya untuk membantu korban bencana banjir dan tanah longsor di Desa Parombean Kecamatan Curio,” tuturnya.
Ia mengatakan, bantuan dari BPBD provinsi juga sudah tiba berupa
logistik sandang dan pangan yang selanjutnya sesegera mungkin disalurkan kepada warga korban.
Namun lanjut Eka, saat ini pihaknya terkendala karena empat dusun di Desa Parombean yang terkena bencana itu aksesnya tertutup disebabkan dua jembatan penghubung menuju wilayah tersebut ambruk diterjang banjir.
“Banjir yang melanda empat dusun yakni Bungamindu, Serang, Buttulimbong dan Kettobara di Desa Parombeang masih susah diakses,” jelasnya.
Eka mengungkapkan, jumlah Kepala Keluarga (KK) yang diungsikan semakin bertambah, dimana awalnya hanya 113 KK, bertambah 4 KK lagi menjadi 117 KK. Sejauh ini posko pengungsi dipusatkan di SDN 194 Desa Parombeang.
Sementara itu, Kepala Desa Parombean, Abdul Rahman, dalam keterangannya mengungkapkan, saat longsor terjadi, warga langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelematkan diri.
Hingga saat ini, lanjutnya, rumah paling dekat dari tempat terjadinya longsor belum bisa diakses. (*)