Logo Lintasterkini

Halaqah Dakwah NU Sulsel, Rais An’am PBNU Jelaskan Esensi NU

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Minggu, 21 Mei 2017 00:04

Rais An'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ma'ruf Amin menghadiri halaqah dakwah wasathiyah annahdliah.
Rais An'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ma'ruf Amin menghadiri halaqah dakwah wasathiyah annahdliah.

MAKASSAR – Rais An’am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ma’ruf Amin menghadiri Halaqah Dakwah Wasathiyah Annahdliah yang diadakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan, Sabtu (20/5/2017) bertempat di Auditorium KH Muhyiddin Zain Universitas Islam Makassar.

Dalam tausiahnya KH Ma’ruf Amin menyampaikan, kepengurusan Syuriyah saat ini memiliki tugas untuk selalu turun ke daerah. Sebab pada dasarnya PBNU tidak bisa mengontrol dari pusat, tetapi harus turun langsung untuk bersilaturrahim bersama Ulama seluruh Indonesia.

“Pemilik NU itu Ulama, pengurus hanya sopir atau yang menjalankan. Ulama jangan hanya mengurus pesantren, tetapi harus menjaga soliditas keumatan, kebangsaan, dan bernegara. Selain itu tanggung jawab keumatan, NU harus menjadi penggerak bukan digerakkan, Syuriyah harus menggerakkan dan Tanfidziah yang menjalankan,” papar KH Ma’ruf Amin dalam tausiahnya.

Saat ini banyak kelompok yang mengaku Ahlusunnah Wal Jamaah. Tetapi tidak mengakui Asy’ariyah dan Maturidiah. Bahkan menyesatkan kedua Ulama besar ini. Olehnya itu harus disebut Ahlusunnah Waljamaah Annahdliah, yang menyesatkan disebut Ahlusunnah Waljamaah Wahabiah.

Kemudian secara garis besar Nahdlatul Ulama itu meliputi 5 hal yakni, pertama, aqidah yakni gerakan aqidah yang sesuai ajaran Ahlusunnah Waljamaah Annahdliah, Kedua, fiqrah yakni pola pikir, ketiga, alamiah yakni NU memiliki tradisi tradisi ibadah, misalnya istighosah, qunut subuh dan lain sebagainya.

[NEXT]

Keempat, haraqah yakni gerakan melindungi umat dari aqidah yang menyimpang, gerakan radikal misalnya kelompok yang akan merubah komitmen kebangsaan kita, yakni Pancasila dan NKRI, kelima, Jam’iyyah yakni organisasi yang memiliki aturan-aturan, ada qanun asasi dan aturan lainnya. Dalam tradisi NU berbeda pendapat itu biasa, tetapi ketika sudah ada keputusan, maka semua pengurus harus mentaati.

Selain itu Nahdlatul Ulama harus menjadi kaidah penuntun dalam berbangsa dan bernegara. Nahdlatul Ulama harus menjadi pelayan umat/publik untuk memudahkan atau yang membutuhkan. Tak hanya itu, NU harus melakukan perbaikan secara terus menerus dalam semua hal yakni aqidah, pendidikan, ekonomi, politik dan lain sebagainya.

Di sesi arahan dan tausiahnya, Rais An’am PBNU KH Ma’ruf Amin meminta Wakil Rais An’am PBNU KH Miftahul Akhyar untuk memberikan tausiah. Dalam tausiahnya, KH Miftahul Akhyar menyampaikan bahwasanya apa yang disampaikan oleh Rais Aam PBNU sudah menggambarkan NU sesungguhnya. Olehnya itu dia hanya menguatkan apa yang sudah disampaikan.

Wakil Rais Aam PBNU menyoroti gerakan keagaman dewasa ini. Dimana muncul gerakan kiri dan kanan. Gerakan yang kiri memahami Islam dengan gaya pemikiran liberal dan gerakan kanan lebih ekstrim serta menampilkan wajah Islam yang keras. Selain itu gerakan-gerakan seperti ini biasanya muncul dengan momentum-momentum tertentu.

Turut hadir dalam tausiah ini, Rektor Universitas Islam Makassar, Hj. Majdah Agus Arifin Nu’mang, Kepala Kantor Kanwil Kemenag Sulsel, Abd Wahid Thahir, para pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah NU se Sulawesi Selatan serta Pimpinan Ponpes se-Sulawesi Selatan. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...