Logo Lintasterkini

279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor dari BPJS Kesehatan?

Andi
Andi

Jumat, 21 Mei 2021 11:49

279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor dari BPJS Kesehatan?

JAKARTA — BPJS Kesehatan angkat bicara terkait beredarnya informasi soal data yang diklaim milik 279 juta penduduk Indonesia bocor. Termasuk menjualnya di sebuag forum online bernama Raid Forums.

Akun bernama Kotz, anggota forum tersebut, yang mengaku memiliki dan menjual data penduduk Indonesia di Raid Forums.

Salah seorang pengguna Twitter dengan handle@Br_AM lantas mencoba menghubungi sang penjual. Ia menanyakan dari mana data tersebut diperoleh.

Dari tangkapan layar percakapan @Br_AM dan penjual, bahwa dataset tersebut diklaim diambil dari situs bpjs-kesehatan.go.id.

Menanggapi hal itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma’ruf mengatakan, sampai bulan Mei 2021, jumlah peserta BPJS Kesehatan berjumlah 222,4 juta jiwa.

Meski berbeda, pihak BPJS Kesehatan tengah melakukan penelusuran untuk memastikan apakah benar data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan.

“Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya,” kata Iqbal ketika dikutip dari Kompas.com pada Kamis (20/5/2021).

Iqbal menambahkan, BPJS Kesehatan konsisten untuk memastikan keamanan data peserta. Pihaknya pun mempunyai sistem keamanan yang ketat dan berlapis.

“Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS,” ujarnya.

Lebih lanjut, Iqbal mengatakan, pihaknya secara rutin melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, sedang melakukan pendalaman atas kasus kebocoran data pribadi tersebut.

“Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut,” kata Johnny.

Sementara Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan, belum dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang diduga.

“Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar,” kata Deddy.

Dilansir dari Kompas.com, dalam deskripsinya, penjual mengatakan bahwa data tersebut berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji.

Data itu pun termasuk data penduduk yang telah meninggal dunia. Dari data 279 juta orang tersebut, 20 juta di antaranya disebut memuat foto pribadi.

Adapun dataset tersebut dijual dengan harga 0,15 bitcoin, atau sekitar Rp84,4 juta. Penjual juga menyertakan tiga tautan berisi sampel data yang bisa diunduh secara gratis.

Ketika Kompas.com mengunduh dan mencoba data sampel tersebut, didapati beberapa nomor ponsel teridentifikasi di aplikasi penelusuran nomor Get Contact dengan nama yang mirip dengan data nama di sampel.

Beberapa nomor lain juga ditemukan di aplikasi Get Contact, namun dengan nama pemilik yang berbeda dengan data sampel.

Saat menelusuri beberapa nama di Google, sangat mudah untuk menemukan media sosial mereka, yang tidak jarang mencakup identitas alamat lengkap, yang ternyata juga cocok dengan sampel.

Namun, sangat banyak pula data yang tidak cocok dan tidak teridentifikasi, ketika ditelusuri dengan mesin pencarian. Kendati demikian, belum diketahui pasti keabsahan data ini.(*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...