JAKARTA – Kota Makassar merupakan salah Daerah yang mempunyai jumlah pencari Suaka dan imigran cukup besar. Kota Makassar bahkan menampung lebih dari seribuan imigran dari berbagai negara.
Untuk memperkuat perlakuan yang baik dan manusiawi bagi imigran dan pencari Suaka tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersama IOM (International Organization for Migration) menandatangi MoU dalam bidang keimigrasian.
Pendatanganan dilakukan Walikota Moh Ramdhan Pomanto dengan Kepala Misi IOM Indonesia Mark Getchell, Senin (21/9/2015) di Gedung Sampierna Strategic Jalan Jendral Sudirman Jakarta.
Nota kesepahaman tersebut antara lain memuat tentang Koordinasi antara Pemkot dan IOM dalam menangani masalah-masalah imigran dan pencari Suaka. Seluruh SKPD kota yang terkait dengan pelayanan diharapkan dapat memberikan bantuan bagi kerja IOM nantinya.
“MoU ini akan makin memperkuat kerja kita selaku Daerah yang mempunyai pencari Suaka dan imigran yang cukup besar. Seluruh Sistem pelayanan akan makin terorganisir dengan sinergi bersama IOM,” kata Danny Pomanto usai penandatangan.
IOM sendiri merupakan organisasi antarpemerintah utama di bidang migrasi. IOM selama ini berdedikasi untuk memajukan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan bersama, dilaksanakan dengan meningkatkan pemahaman mengenai masalah-masalah migrasi, membantu pemerintah dalam menjawab tantangan migrasi, mendorong pembangunan sosial dan ekonomi melalui migrasi, dan menjunjung tinggi martabat dan kesejahteraan migran, termasuk keluarga dan komunitasnya.
IOM bekerja dalam empat area luas manajemen migrasi: migrasi dan pembangunan, pemfasilitasan migrasi, pengaturan migrasi, dan penanganan migrasi paksa, situasi darurat dan pascakrisis. Kegiatan lintas sektor IOM antara lain memajukan hukum migrasi internasional, debat dan acuan kebijakan, perlindungan hak-hak migran, migrasi dan kesehatan, dan dimensi jender dalam migrasi. (Azho)