MAKASSAR – Polisi Lalu Lintas (Polantas) merupakan etalase Polri terdepan yang ditampilkan dalam pelayanan Kepolisian di Jalan Raya. Hampir setiap pagi di setiap sisi jalan dalam wilayah Kota Makassar terdapat petugas Polantas yang sedang melaksanakan penjagaan dan pengaturan arus lalu lintas.
Menurut pengakuan Aipda Abdul Rahim, komandan peleton (Danton) Pos Polisi Flyover Jalan AP Pettarani-Jalan Urip Sumoharjo Makassar bahwa mengaur kelancaran arus lalu lintas sudah menjadi program tetap (protap). Pengaturan arus lalu lintas di hampir seluruh ruas jalan dalam wilayah hukum Polrestabes Makassar tidak lain untuk melayani masyarakat, terutama para pemakai jalan.
Dia mengatakan, menjadi tugas keseharian Polantas untuk mengatur arus lalu lintas di ruas jalan agar tidak terjadi perlambatan (kemacetan) di titik-titik tertentu yang padat volume kendaraan. Apalagi di pagi hari, saat aktifitas masyarakat mulai dilakukan menuju ke tempat kerja masing-masing, sudah pasti akan terjadi kepadatan volume kendaraan yang lalu-lalang.
Baca Juga :
“Sehingga disinilah aparat Polantas berkewajiban melayani masyarakat di jalan raya, supaya para pengguna jalan merasakan kenyamanan dan tanpa mendapatkan hambatan,” ujar Abdul Rahim saat ditemui di Pos Polisi Flyover, Jalan AP Pettarani Makassar, Jumat (21/9/2018).
Menyadari menjadi tugas pokok seorang Polantas, maka alumni SPN Batua Makassar angkatan XVIII tahun 2000 ini menuturkan jika masih pagi-pagi buta, usai sholat subuh, dia sudah harus bergegas meninggalkan rumah keluar ke jalan raya di sepanjang Jalan AP Pettarani Makassar. Bersama personel Polantas lainnya, Abdul Rahim mulai menunaikan tugasnya sebagai abdi Negara pelayan masyarakat sejak pagi hari hingga sore harinya.
“Saya bahkan keluar subuh saat masih gelap, dan kadang tiba di rumah sudah malam baru lepas jaga, semua ini harus dilakukan demi panggilan tugas Negara untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat,” pungkasnya.
Barangkali Aipda Abdul Haris ini hanya salah seorang contoh anggota Polantas yang rela mengabdikan dirinya bagi Negara demi untuk melayani masyarakat sebaik mungkin. Dia rela menembus gelap demi tugas Negara yang diemban di pundaknya.
Dia menambahkan, banyak suka duka yang sudah tentu dirasakan seorang petugas Polantas dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Terutama jika ada pengendara kendaraan yang melanggar aturan berlalu-lintas, sudah pasti dirinya bersama petugas lainnya akan menegakkan aturan hukum dengan tegas, tanpa memandang bulu.
“Siapapun yang melanggar aturan hukum, sudah menjadi tugas kami selaku anggota Polantas untuk memberi peringatan kepada para pelanggar tersebut. Tapi jika pelanggaran dilakukan berulang kali, maka tanpa ragu, kami akan menindak tegas dengan memberi surat tilang dan mengamankan kendaraan mereka untuk sementara waktu, sambil melengkapi kekurangan para pelanggar itu,” papar Abdul Rahim.
Menurut dia, selain aktifitas di pagi hari yang cukup padat arus lalu-lintas, anggota Polantas seperti dirinya dituntut untuk siaga saat sore hari, dimana masyarakat mulai pulang dari tempat kerja masing-masing. Diakuinya, di tengah kepenatan mengatur arus lalu lintas di jalan raya, terkadang ada pengendara yang tidak tertib dan egois dalam arti tidak mengindahkan instruksi-instruksi dari anggota Polantas.
“Kadang ada juga pengguna jalan yang tidak mau diatur, dilarang melintas untuk memberi kesempatan pengendara lain, justru ada yang langsung melabrak saja dan tetap jalan dengan kecepatan yang tinggi, ini kan bisa mengancam keselamatan pengendara itu sendiri dan juga orang banyak di jalan raya,” ucapnya.
Dia mengingatkan kepada masyarakat pengguna jalan, agar dapat mematuhi aturan-aturan berlalu lintas yang baik di jalan raya. Sebab kata dia, hal itu untuk demi terciptanya kamseltibcar (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran) arus lalu lintas,” pesan Abdul Rahim. (*)
Komentar