Begini Sosok Frederik Kalalembang di Mata Masyarakat Toraja

TORAJA – Sosok jenderal yang satu ini memang cukup di kenal dengan rendah hati dan suka menoloang. Dialah Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, purnawirawan Polri yang selalu siap membantu masyarakat Sulawesi Selatan yang membutuhkan bantuan.

Tidak diragukan lagi, kehadiran sosok purnawiran Jenderal yang tidak pernah berhenti berkarya sekalipun sibuk dengan usahanya dan pekerjaannya. Mantan Deputi Kebijakan Strategi Bakamla RI ini tetap saja meluangkan waktu untuk menolong masyarakat yang mengalami kesulitan.

“Saya adalah pelaku sejarah yang merasakan bagaimana bantuan seorang Jenderal yang sangat ramah yang tidak melihat latar belakang kami. Padahal kami juga awalnya ragu menghubungi nomor Whatsapp yang ada pada saya tapi beliau dengan tenang mendengarkan keluhan yang kami alami,” ujar Mathius, Kepala Lembang Pata’Padang Toraja utara.

Ia menuturkan, waktu pukul 02.00 WIT setelah dirinya mendapatkan berita bahwa ada seorang warga asal Toraja bernama Sony Tonapa ditemukan meninggal dunia di Laut Jepara dan sudah dibawa ke Rumah sakit Umum Jepara.

Kepala Lembang Pata’Padang saat itu bersama Ibu Almarhum Soni Tonapa berbicara langsung dengan Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang menggunakan Bahasa Toraja. “Tolong Pi dikka Anakku Om Jenderal,” ujar Mathius menirukan ucapan Ibu Almarhum Sony Tonapasambil menahan kesedihan.

Selanjutnya, sambungnya, Frederik Kalalembang menjawab akan mengusahakan membantu dan keluarga tetap berdoa agar dimudahkan. “Selanjutnya keesokan harinya Frederik Kalalembang berkomunikasi dengan Kapolres Jepara dan pihak Rumah sakit,” terang Matius lagi.

Orang tua Almarhum Soni Tonapa

Selanjutnya, keesokan harinya 3 Januari 2023 mendapat berita dari Jepara bahwa mayat telah dimasukkan ke dalam peti, meskipun informasi bahwa secara medis tidak memungkinkan untuk dipulangkan karena mayat sudah membusuk dan formalin sudah tidak bisa lagi dimasukkan kedalam tubuh. Hanya saja, tapi entah bagaimana mayat bisa sampai ke kampung halaman dan bisa disemayamkan semalam di rumah Almarhum Sony Tonapa.

Proses pemulangan jenazah Soni Tonapa

“Kami atas nama masyarakat Lembang Pata’Padang menyampiakan terima kasih yang tak terhingga dengan bantua ini. Kami tidak kan pernah melupakan kebaikan dan pertolongan seorang jenderal ini,” ungkapnya.

Selain itu ada pula penangkapan pembunuhan alamrhumah Agnes Angraini di Morowali. Dengan desakan dari Frederik Kalalembang, sehingga pelaku tertangkap dan jenazah juga bisa dipulangkan ke Tana Toraja.

Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang yang dikonfirmasi membenarkan apa yang disampaikan Kepala Lembang. Mantan Dirpolair Polda Sulsel ini menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Kepala Lembang Pata’Padang tentang mayat Soni Tonapa yang penuh perjuangan untuk bisa dipulangkan benar adanya.

“Mungkin karena saya dengan adik-adik Kapolres selama ini selalu menjalin komunikasi dengan baik sehingga mereka sangat respon dan membantu,” ungkapnya.

Lebih jauh disampaikan Frederik kalalembang, lain halnya dengan peristiwa pembunuhan almarhumah Agnes Angraini di Morowali. Dimana dengan hitungan menit jika dirinya tidak cepat mengambil Langkah, maka akan terjadi perkelahian antar suku.

“Soalnya masyarakat kita asal Toraja datang menuntut ke Polsek untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan. Mungkin masyarakat kita asal Toraja ini di Morowali tidak puas dengan jawaban kepolisian, sehingga mereka bergerak menuju ke kantor dimana almarhumah Agnes dibunuh,” terangnya.

Disebutkan, saat itu solidaritas masyarakat Toraja Morowali sangat kompak dan spontanitas berbondong bondong datang dan mengeluarkan kursi dan beberapa peralatan kantor dan membakarnya.

“Saya saat itu ditelepon oleh tokoh masyarakat Morowali menyampaikan bahwa tolong sampaikan ke masyarakat Jenderal di Morowali untuk tidak merusak dan membakar peralatan kantor. Sebab barang dan rumah itu milik warga asli Morowali yang disewa oleh perusahaan tempat almarhum Angraini bekerja. Apabila sampai kantor terbakar, maka kami masayarakat Morowali tidak terima,” katanya.

Selanjutnya, mendengar informasi itu, Frederik langsung menelepon Kapolres dan menayakan pelaku kenapa belum juga tertangkap. Selanjutnya meminta agar Kapolres berupaya melakukan penangkapan guna mencegah massa berbuat anarkis.

“Tidak beberapa lama Kapolres menelpon kembali kepada saya dan mengatakan tersangka telah tertangkap dan hasil pembicaraan saya dengan Kapolres Morowali saya rekam dan saya teruskan ke Ketua IKAT Morowali dan masyarakat Toraja di Morowali. Harapannya harapannya agar masyarakat tidak melanjutkan aksi pembakaran dan puji Tuhan masyarakat mendengarkan rekaman saya dengan kapolres dan langsung serentak kembali ke rumah masing-masing.” ungkapnya.

“Saya pribadi merasa berterima kasih kepada kapolres dan jajarannya karena dengan cepat merespont apa yang saya sampaikan. Saya tidak bisa membayangkan apabila kantor milik penduduk setempat dibakar dan akan terjadi persoalan baru,” terangnya lagi.

Dikatakan pula, jika tidak ditangani segera saat itu, mungkin hari ini masyarakat Toraja tidak berbondong bondong lagi mencari pekerjaan ke Morowali tetapi malah sebaliknya masyarakat Toraja yang ada di Morowali akan eksodus kembali ke kampung halaman karena pertikaian.

Untuk itu, tidak lupa Frederik Kalalembang selalu menyampaikan untuk terus menjaga persaudaraan di Rantau. “Jaga komunikasi dengan masyarakat lainnya sehingga dimana pun kita berada tunjukkan identitas kita sebagai masyarakat Toraja yang ramah dan santun,”tutup Frederik kalalembang. (*)