Logo Lintasterkini

Penggunaan Pupuk di Sulsel Lampaui Penyaluran

Muh Syukri
Muh Syukri

Rabu, 21 November 2012 12:16

ilustrasi
ilustrasi

ilustrasi

MAKASSAR – Penggunaan pupuk yang disalurkan pemerintah ke Sulawesi Selatan masih cenderung melampaui volume penyaluran, akibat masih adanya petani yang tidak menggunakan pupuk secara berimbang.

“Kondisi itu, karena masih ada sebagian petani yang menggunakan pupuk secara berlebihan,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel Haris Matta Amin di Makassar, Selasa.

Menurut dia, adanya pemupukan yang melebihi batas ketentuan itu, juga dipicu akibat areal lahan petani terendam banjir, sehingga harus memupuk ulang pasca penanaman kembali.

Sementara itu, data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel diketahui, pada periode 2011 data potensi penggunaan pupuk urea di Sulsel tercatat 4,01 juta ton dengan dosis pemupukan 250 kg/ha.

Namun realisasinya di lapangan volume penggunaan pupuk tersebut mencapai 4,95 juta ton. Sementara pemanfaatan pupuk bersubsi pada 2012 realisasinya sudah mencapai 5,10 ton dari dari volume penyaluran sebanyak 4,01 juta ton.

Mencermati kondisi tersebut, Kadis mengakui, terjadi kecenderungan penggunaan pupuk yang terus bertambah dari kuota yang disalurkan pemerintah.

Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya mengimbau agar petani dapat mengisi Rencana Daftar Kebutuhan Kelompok (RDKK) dengan baik, sehingga jumlah pupuk yang dibutuhkan sesuai dengaan yang disalurkan.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan Sulsel Rahman Daeng Tayang mengatakan, pihak Dinas dan pengawas yang berkompeten hendaknya melakukan pengawasan ketat terhadap penyaluran pupuk bersubsidi itu.

“Karena jangan sampai pupuk yang semestinya diperuntukkan bagi petani, tapi jatuh ke pihak lain yang kemudian melakukan spekulasi dengan menjual ke daerah lain,” katanya.

Menurut dia, setiap musim tanam petani selalu kekurangan pupuk di lapangan, baik karena alasan kelambatan distribusi maupun ulah para spekulan. Akibatnya, kondisi itu memicu kenaikan harga pupuk yang sangat memberatkan petani dalam memenuhi kebutuhan sarana produksi (saprodi). (ant)

 Komentar

 Terbaru

Nasional24 Oktober 2024 20:04
Bakamla RI Intercept China Coast Guard Coba Masuk Kembali ke Wilayah Yurisdiksi Indonesia
Berselang satu hari, Kapal China Coast Guard (CCG) 5402 kembali memasuki wilayah Yurisdiksi Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara, pada Kamis (24/1...
Pemerintahan24 Oktober 2024 18:12
Bupati Adnan Minta Alat Kelengkapan Dewan Segera Dibentuk
GOWA – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan didampingi Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Malaganni, menghadiri Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pimpi...
Pendidikan24 Oktober 2024 18:06
FK Unhas-LUMC Belanda Gelar Research Internship 2024, Fokus Penelitian Infeksi pada Siswa SD di Kota dan Desa
MAKASSAR -Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK UNHAS) kembali menggelar program Research Internship 2024 sebagai bagian dari kerjasama denga...
Pemerintahan24 Oktober 2024 16:30
Pjs Wali Kota Makassar Ucapkan Selamat Kepada Anggota DPRD Baru, Tekankan Amanah dan Tanggung Jawab
MAKASSAR – Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menyampaikan ucapan selamat kepada anggota DPRD Makassar yang baru saja dilantik dalam Rapat...