JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, mengaku pihaknya sudah menerima laporan 34 proyek pembangkit listrik milik PLN yang mangkrak sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Agus menjelaskan, laporan tersebut belum ditindaklanjuti oleh pihaknya lantaran masih menunggu audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Laporannya sudah ada 34 tapi belum ada penyelidikan. Kita masih meminta penyelidikan dulu ke BPKP,” kata dia di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016).
Menurut Agus, KPK mendapatkan laporan tersebut dari orang yang dapat dipercaya. Namun ketika ditanya lebih lanjut mengenai laporan 34 proyek itu, mantan Kepala LKPP ini enggan membeberkannya.
Agus mengatakan, audit BPKP terhadap proyek pembangkit listrik yang mangrak sekira tujuh tahun itu akan digabungkan dengan data yang sudah dipegang pihaknya. Dia berharap akan ada tindakan yang bisa diambil untuk mengusut proyek mangkrak ini.
“Menurut BPKP untuk melakukan audit nanti digabungkan dengan data informasi yang ada di kita. Mudah-mudahan bisa diambil tindakan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta kepastian soal 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Puluhan proyek tersebut telah mangkrak selama tujuh hingga delapan tahun dan berpotensi merugikan keuangan negara. (*)