MAKASSAR – Pasukan Adat Nusantara Indonesia (PANI) Sulawesi Selatan menggelar Dialog dan Deklarasi Gerakan Melawan Narkoba (GEMAR) 2017 bekerjasama Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar, hari Senin (20/11/2017) di SMKN 5 Makassar.
Menurut Ketua PANI Sulsel, kegiatan ini diselenggarakan agar remaja sebagai generasi pelanjut bangsa dapat membentengi diri dari semakin maraknya peredaran narkoba yang menjadikan mereka sebagai sasaran.
“Kondisi Darurat Narkoba di Sulawesi Selatan sangat memprihatinkan. Mengapa demikian?. Karena narkoba sudah menjadi kebutuhan, sehingga pengedar semakin merajalela memenuhi kebutuhan tersebut. Selanjutnya bagaimana kita bisa memotong mata rantainya?, tentu dengan semakin memperkuat pemahaman dan pengetahuan tentang efek yang dapat dirasakan bila mencoba-coba barang haram tersebut. Konsekuensinya bisa berakhir pada kematian di usia muda,” jelas Fitri.
Baca Juga :
Lebih lanjut Fitri menjelaskan bahwa kehidupan harmonis keluarga dapat membantu generasi muda bangsa ini terlepas dari jeratan narkoba. Mereka bisa membangun komunikasi yang baik dengan segenap anggota keluarga.
“Kehangatan keluarga sangat penting. Saat ini adik-adik remaja kita harus bisa merasakan kenyamanan hidup dalam keluarga. Sehingga, setiap ada masalah mereka akan kembali ke keluarga. Saatnya back to family, menjadikan rumah sebagai istana,” tambah Fitri.
Hadir sebagai pembicara di hadapan sekitar 200 siswa menengah atas; Sri Endang Sukarsih (Kadipora Sulsel), H.A.Sultan P (Kabag.Umum BNNP Sulsel), Asri Syamsuddin (Jubir Genetika) dan Bang Maman (Psikolog). Dialog yang dipandu Ketua PANI Sulsel, Fitriyani Rachman, berjalan alot dengan semangatnya peserta mengajukan tanggapan dan pertanyaan.
Menurut Kadispora Sulsel, rawannya sasaran peredaran narkoba di kalangan remaja laki-laki karena terbangunnya konstruksi diri sejak dalam kandungan.
“Kecenderungan anak laki-laki itu dibangun untuk macho, gagah, kuat. Jadi kalau kita membicarakan sebab, ini karena adanya konstruksi sosial yang dibangun dari rumah,” ungkap Sri.
Akhirnya, keinginan mencoba menjadi alasan awal seseorang menjadi candu.
“Karena konstruksi sosial yang terbangun itulah sehingga laki-laki bisa lebih mudah tergiur mencoba-coba. Apalagi kalau ada bujukan kalau kamu bukan laki-laki kalau ndak coba narkoba,”terangnya.
Kepala BNNP Sulsel yang diwakili Kabag.Umum, H.A.Sultan P menjelaskan bahwa BNNP Sulsel melakukan tugas mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotik.
Disadari bahwa peredaran narkoba di Sulawesi Selatan sudah memasuki zona memprihatinkan, bahkan sudah cenderung darurat narkoba.
“Olehnya itu, BNNP Sulsel tetap berkomitmen menjalankan tugas dan fungsinya dalam memberantas penyalahgunaan gelap narkotika”.
Lebih lanjut H.A.Sultan P menjelaskan bahwa BNNP Sulsel juga melakukan fungsi pengawasannya pada kasus peredaran obat daftar G, meski cenderung masuk dalam wilayah kerja BPOM.
Sebagai seorang Psikolog dari UNM, Bang Maman yang bernama lengkap Dr. Abdul Saman,M.Si, menjelaskan bahwa kecenderungan remaja sebagai sasaran peredaran narkoba karena perkembangannya secara psikologis mengarahkan pada rasa ingin tahu yang tinggi.
“Kondisi remaja yang sedang ada masalah seperti frustasi, masalah keluarga, masalah dengan pasangannya akan rawan tergoda menggunakan narkoba dengan alasan bisa fly, dapat melupakan masalah meski sifatnya sesaat,” jelas Bang Maman
“Agar bisa terlepas dari godaan semacam ini, bila ada masalah,sebaiknya sampaikan kepada guru atau orangtua. Baik itu pada wali kelas maupun guru BP,” tambah Maman.
Lebih lanjut Bang Maman menjelaskan bahwa mengkonsumsi obat-obatan terlarang tersebut tidak akan mampu menyelesaikan masalah, tapi hanya akan menghilangkan masalah sejenak.
Jubir DPP Genetika, Asri Syamsuddin menerangkan bahwa sebagai salah satu lembaga penggiat anti narkotika, Genetika melakukan percepatan struktur kepengurusan sampai ke kabupaten/kota sebagai saalah satu alternatif mengantisipasi semakn maraknya peredaran narkoba.
“Kami adalah lembaga baru berkisar 5 -6 bulan terbentuk, tapi terus melakukan percepatan struktur kelembagaan sampai kabupaten/kota, dengan harapan mampu mengantisipasi semakin maraknya peredaran narkoba,” jelas Asri
Kepala SMKN 5 Makassar, Drs Muhiding memngapresiasi positif kegiatan Dialog dan Deklarasi GEMAR PANI Sulsel. Menurutnya, siswa mesti mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang efek penyalahgunaan narkoba agar mereka bisa menghindari dan tidak mencoba-coba.
Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan Deklarasi Gerakan Melawan Narkoba (GEMAR) 2017 yang dilanjutkan dengan pembentukan Satgas Anti Narkoba di sekolah masing-masing. dan dikukuhkan oleh Kepala SMKN 5 Makassar. (*)
Komentar