JAKARTA – Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan ujung tombak dalam pembinaan setelah peran utama dari keluarga, khususnya ibu dalam mendidik putra-putrinya. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Ikatan Kesejahteraan Keluarga Tentara (IKKT) Pragati Wira Anggini Ibu Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Yayasan Tunas Muda, Rabu (21/11/2018).
Istri Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P ini menyampaikan hal itu di hadapan 40 peserta pelatihan pendidik, manajemen sekolah dan tumbuh-kembang anak Yayasan Tunas Muda IKKT Pragati Wira Anggini bertempat di gedung Tjut Nyak Dien, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Menurut Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, peran ibu-ibu pendidik membantu orang tua dalam membentuk karakter putra-putrinya.
Dengan adanya pembentukan karakter itu, sehingga diharapkan anak-anak didik memiliki dasar dan pijakan yang kuat dalam menapak ke fase pendidikan selanjutnya. Dia menegaskan, kewajiban dan tanggung jawab ibu-ibu pendidik yang tidak ringan ini harus disertai dengan keikhlasan, kemampuan dan bekal ilmu yang memadai.
“Untuk itulah pada pagi hari ini sebagai langkah awal, saya memberikan kesempatan kepada ibu-ibu peserta pelatihan untuk membekali diri dengan berbagai ilmu, terkait dengan pola pengasuhan dan pendidikan anak dengan menggunakan metoda yang menarik dan menyenangkan,” ucap Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.
Lebih lanjut dikatakan, mengingat pentingnya masa usia keemasan anak usia dini, maka peran stimulan juga sangat menentukan, seperti lingkungan yang representatif dan kondusif. Dengan demikian, sehingga diharapkan anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh aspek potensi dirinya termasuk aspek moral, nilai-nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kemampuan berbahasa dan kognitif, motorik serta seni atau yang dikenal dengan pendidikan anak usia dini terpadu dengan pendekatan holistik integratif.
Dia berharap agar seluruh peserta pelatihan agar dapat mengambil ilmu dan manfaat sebesar-besarnya. Sehingga kedepannya dapat diaplikasikan nantinya.
“Para peserta pelatihan termotivasi agar senantiasa meningkatkan kapasitas diri, sehingga selalu update dan tidak tertinggal dengan ilmu pengajaran dan pengasuhan yang senantiasa terus berkembang, tanpa meninggalkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalismenya,” tandasnya. (*)