JAKARTA – Warga Kampung Makasar Jakarta Timur telah jemu dengan banjir yang selalu datang. Mereka sadar, mengatasi banjir tidak bisa dilakukan dalam tempo singkat. Namun, satu yang mendesak bagi mereka, jembatan di kampung mereka harus ditinggikan karena selalu tidak bisa dilalui saat banjir datang. Harapan mereka tujukan kepada Jokowi.
“Kalau Jokowi kesini, kita mau menyampaikan ini jembatan harus ditinggikan. Kalau dia ke mari, gue mau ngoceh bener-bener nih,” ujar Insan (63) warga RT 01 RW 04 Kampung Makasar, Jakarta Timur, kepada detikcom, Jumat (21/12/2012).
Jembatan di atas Sungai Cipinang tersebut adalah penghubung RT 01 RW 05 dengan RT 10 RW 04 Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Jembatan selebar 1,5 meter dan panjang 8 meter ini punya arti penting bagi mereka, karena berfungsi sebagai jalan alternatif menuju Jl Raya Bogor dan Halim. Jika banjir datang, warga harus memutar sejauh 3 km melewati Jl Pondok Gede.
“Karena sering terendam banjir maka jembatan ini rawan keropos. Itu motor lewat aja udah goyang. Itu jembatan sebelum saya ke sini tahun 1993 juga sudah ada,” kata Titik (40) warga Kampung Makasar.
Ketua RT 01 RW 05, Supriyadi (43) mengatakan usia jembatan itu sudah sekitar 20 tahun. Dia mengisahkan jembatan ini dibangun saat wilayahnya masih mempunyai sungai yang jernih dan tak pernah banjir. Namun sekarang, sungai Cipinang sudah penuh sampah sehingga banjir selalu rutin mengunjungi. Jembatan harus disesuaikan dengan perubahan lingkungan yang semakin rusak.
Harapan meninggikan jembatan-pun tiba setelah beredar rumor dari staff Kecamatan setempat, bahwa Jokowi akan mengunjungi warga yang sedang terkena banjir ini. Bukannya tak ada rencana peninggian jembatan, namun realisasi yang ditunggu tak kunjung tiba.
“Rencananya dari DPRD dananya sudah ada, mau ditinggikan. Tapi cuma ‘mau’ terus, nggak ada realisasinya,” ujar Supriyadi.
(dtc)
Komentar