MAKASSAR –Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Irjen Polisi Mudji Waluyo dinilai tak bisa berbuat banyak menghadapi pelaku perusakan anjungan tunai mandiri (ATM) di Makassar dan Gowa. Dari tujuh kasus, belum satupun pelaku yang berhasil ditangkap.
Baca Juga :
Pelaku diperkirakan akan terus merajalela dan mengancam setiap ATM yang tidak dijaga dengan ketat. Tidak menutup kemungkinan, pelaku akan menyiapkan tindakan yang lebih agresif ketimbang perusakan ATM sebelumnya.
Pendapat tersebut diungkapkan Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Zulkifli Hasanuddin, Senin (21/1/13). Beberapa rentetan kasus perusakan ATM, menurut Zulkifli merupakan bukti ketidakseriusan polisi dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Polisi terlalu lambat dalam melakukan penangkapan,” ungkap Zulkifli.
Seharusnya, kata Zulkifli, jika polisi sudah mengetahui dan mengantongi identitas para pelaku, polisi seharusnya langsung menangkap agar mereka tidak melarikan diri. Pernyataan kapolda di media massa untuk menjaga keamanan Sulsel dinilai hanya pemanis bibir saja.
“Kalau kinerja polisi begini saja, Kapolda “gayanaji” tidak ada tindakan berarti yang dilakukan,†katanya.
Pengamat kepolisian, Prof Dr Marwan Mas menilai, kasus perusakan ATM merupakan pekerjaan rumah bagi insitusi kepolisian. “Kita berharap agar kasus pembobolan ATM secepatnya diungkap karena bisa membuat masyarakat resah dan mempertanyakan keseriusan Polri dalam menangani kasus ini,” kata Marwan.
Seharusnya, polisi rutin melakukan patroli ke tempat-tempat ATM. Ini perlu untuk menutpi kesempatan pelaku mengulangi perbuatannya. (tribun-timur)
Komentar