PALLANGGA – Kota Bima, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat didera banjir bandang pada 21 Desember 2016 lalu. Banjir susulan kembali melanda sehari kemudian. Sumber air terbesar berasal dari aliran sungai pegunungan Wawo dan Wera.
Banjir yang terjadi di wilayah Bima Kabupaten dan Kota, dipicu oleh hujan ekstrim selama dua hari terakhir. Terjadinya hujan deras dikarenakan adanya siklon tropis Yvette yang saat ini posisinya berada di Samudera Hindia Selatan Bali, sekitar 620 kilometer sebelah selatan Denpasar.
Arah dan kecepatan gerak Utara Timur Laut, menyebabkan hujan deras di wilayah Indonesia bagian selatan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, melihat besaran dan tingginya banjir yang melanda Kota Bima, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima tentu dipicu curah hujan yang ekstrem pada Selasa hingga Rabu pagi, tanggal 20-21 Desember 2016. Selain itu Kota Bima berada pada topografi cekungan.
BMKG memprediksi siklon tropis ini berada di Samudera Hindia, sekitar 590 km sebelah selatan Denpasar, dengan arah dan kecepatan gerak Timur Laut dan kekuatan 85 km/jam (45 knot). Dengan kondisi tersebut, maka siklon tropis Yvette ini akan memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia, berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di wilayah Jawa Timur bagian Timur dan Selatan, Bali, NTB dan NTT.
Kondisi tersebut tentu akan berpotensi dapat menambah volume banjir hingga merendam Bima. Selain itu gelombang laut dengan ketinggian antara 2.5 – 4.0 meter, terjadi di wilayah Laut Jawa bagian tengah dan timur, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Selat Bali bagian selatan, Laut Sumbawa dan Laut Flores bagian barat menjadi pemicu terjadinya bencana alam banjir bandang di Bima tersebut.
Pasca banjir bandang Bima, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pun sudah meninjau korban banjir bandang tersebut, Jumat, tanggal 30 Desember 2016 lalu. Kehadirannya di Kota Bima tersebut merupakan bentuk kepedulian Polri atas musibah yang menimpa masyarakat di daerah itu.
“Sejak awal bencana ini kita telah memberikan bantuan-bantuan kepolisian termasuk memberikan warning kepada warga dengan sistem komunikasi yang ada, sehingga Alhamdulillah tidak ada korban,” kata Kapolri didampingi Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar dan Wakil Ketua DPD, Farouk Muhammad.
Kapolri mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah tanggap darurat kepada masyarakat, dengan melibatkan anggota Polri. Tanggap darurat tersebut dilakukan bekerjasama dengan anggota TNI, LSM serta seluruh unsur yang ada, dalam rangka evakuasi dan bantuan fisik, termasuk pembersihan sampah dan lumpur.
Dalam lawatan tersebut, Kapolri memberi bantuan berupa 18 ton beras, 1.900 dus air mineral, mi instan 500 dus dan kain sarung sebanyak 2.000 lembar.
Selain bantuan, Kapolri juga menjanjikan bantuan terhadap fasilitas dan anggota Polri yang terkena dampak banjir Kota Bima. Untuk fasilitas kantor, Kapolri telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bima dan akan disediakan lahan baru untuk pembangunan.
“Apa yang kurang, saya minta Kapolres dan Kapolda untuk segera merekap dan berikan kepada saya untuk saya berikan bantuan berupa uang, dan pertanggungjawabannya belakangan,” jelas Kapolri.
Usai mengunjungi posko utama tersebut, Kapolri meninjau Kantor Polsek Rasana’e Barat yang rusak akibat banjir. Di lokasi tersebut, Kapolri terlihat meninjau area bangunan yang terdampak bencana banjir Rabu dan Jumat lalu.
Kemudian, Kapolri yang didampngi Wagub langsung menuju Masjid Ar Rahim Kelurahan Dara, Kecamatan Rasana’e Barat untuk salat jumat berjamaah. Seusai salat, Kapolri menyempatkan diri bersilaturrahim. Tito berpesan kepada seluruh jamaah untuk bersabar dan tabah menghadapi bencana tersebut. Bencana tersebut merupakan kehendak Allah SWT yang tidak satupun menduga.
Meski demikian, Kapolri meminta penyelasaian secara komprehensif bencana yang terjadi di Kota Bima tersebut, agar tidak terulang kembali di kemudian hari.
“Saya minta jajaran polres dan polda untuk mengidentifikasi apa permasalahannya. Karena, pemerintah tidak bisa menyelesaikannya sendiri,” tutup mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.
[NEXT]
Sebagai wujud kepedulian Polri, bukan hanya Kapolri Jenderal Polisi saja yang tergerak hatinya untuk turun langsung meninjau lokasi banjir bandang Bima, serta memberikan sejumlah bantuan. Namun hal yang sama diikuti juga sejumlah Polda, Polres, bahkan Polsek di seluruh Indonesia, salah satunya yang dilakukan oleh Polsek Pallangga Polres Gowa, Polda Sulawesi Selatan.
Kapolsek Pallangga Polres Gowa, Polda Sulsel, AKP Agus Arfandi, SH menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan kegiatan sosial kemanusiaan membantu masyarakat yang menjadi korban banjir bandang Bima. Adanya perintah tersebut, sehingga Hari Sabtu, tanggal 21 Januari 2017, sekitar pukul 07.15 Wita, Polsek Pallangga telah melaksanakan kegiatan sosial dengan memberikan bantuan berupa pakaian layak pakai kepada korban bencana alam banjir bandang Kabupaten Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
“Mohon perhatian saudara-saudara, yang menjadi perwakilan Polsek Pallangga yang akan membawa bantuan ini kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir bandang di Bima, agar dapat memberikan dan membantu mereka sebaik-baiknya dan tepat sasaran. Semoga, bantuan kita ini dapat meringankan penderitaan saudara-saudara kita disana,” pesan Kapolsek Pallangga, AKP Agus Arfandi saat menyerahkan bantuan sosial kepada perwakilan korban banjir. (*)