JAKARTA — Membanggakan, kata ini patut seluruh rakyat Indonesia katakan saat ini. Pasalnya, di tengah perjuangan kita semua, baik pemerintah Indonesia maupun masyarakat bersama melawan pandemi virus corona (Covid-19), terbersit secercah harapan.
Kabar membanggakan ini dikarenakan Indonesia sendiri, dengan BUMN yang dimiliki, PT. Biofarma telah mampu memproduksi vaksin sendiri. Vaksin tersebut diproduksi pada fasilitas produksi khusus vaksin Covid-19 di Bandung.
Vaksin yang diproduksi ini bekerja sama dengan produsen vaksin Sinovac Biotech asal China. PT Biofarma diam-diam ternyata telah memulai dan mampu membuktikan telah memproduksi sendiri vaksin sinovac tersebut.
Baca Juga :
Produsen obat-obatan milik pemerintah ini telah memulai produksi vaksin di fasilitas produksi di Bandung sejak tanggal 14 Januari 2021. Luar biasanya lagi, dalam satu minggu terakhir, Biofarma Indonesia telah memproduksi sebanyak 3 juta dosis vaksin yang siap untuk dirilis.
Hal ini dikemukakan Direktur Utama PT. Biofarma, Honesti Basyir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1/2021). Dikatakannya, dalam seminggu terakhir ini, PT. Biofarma telah memproduksi sebanyak 3 juta dosis vaksin.
“Saya dapat laporan bahwa ada 3 batch proses produksi kami, dalam 1 batch kira-kira ada satu juta dosis, sehingga saat ini telah selesai diproduksi dan melalui tahapan quality control itu ada 3 juta dosis. Kami akan kirimkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menunggu lot release. Setelah mendapatkan lot release tersebut, barulah dapat kami distribusikan,” papar Honesti saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1/2021).
Dijelaskannya, vaksin ini diproduksi di fasilitas produksi baru Biofarma khusus untuk vaksin Covid-19. Fasilitas ini rampung akhir tahun lalu yang terdiri dari dua fasilitas dengan total kapasitas produksi 250 juta dosis per tahun.
Fasilitas produksi tersebut, kata Honesti, ditunjang dengan adanya fasilitas penyimpanan dingin (cold storage) sebanyak 10 cold room. Untuk lama penyimpanan vaksin tersebut paling lama 1-1,5 tahun pada suhu 2-8 derajat celbius.
“Vaksin yang diproduksi ini bisa disimpan paling lama hingga 1 sampai 1,5 tahun dengan suhu 2-8 derajat celcius,” terangnya. (*)
Komentar