GOWA – Akibat curah hujan tinggi yang disertai angin kencang pada Minggu (20/2/2022) kemarin mengakibatkan 75 rumah warga yang berada di Kecamatan Pallangga rusak.
Rumah warga yang diterjang angin kencang sebagian besar mengalami kerusakan pada bagian atap rumah.
“Dari data sementa yang kami peroleh itu ada 75 rumah yang rusak akibat diterjang angin kencang,”ungkap Camat Pallangga, Taufik M Akib melalui pesan Whaatsapp nya, Selasa (22/2/2022).
Baca Juga :
Taufik menerangkan ada 6 Desa yang terkena dampak angin kencang tersebut dan yang paling banyak merusak rumah warga ada di Desa Bontoala, yakni 48 rumah warga yang mengalami kerusakan pada bagian atap.
“Jumlah keseluruhan itu ada 75 rumah, dari 6 Desa yang paling banyak karban itu di Desa Bontoala, disana ada 48 rumah,”jelasnya pula.
Adapun 6 Desa yang diterjang angin kencang yakni, Desa Julupamai, Desa Bontoala, Desa Bontoramba, Desa Jenetallasa, Desa Julubori dan Desa Panakkukang.
Taufik M Akib juga mengungkapkan saat ini korban angin kencang yang atap rumahnya rusak telah mendapatkan bantuan dari Tim Tagana dari Dinas Sosial Kabupaten Gowa.
“Alhamdulillah sudah kita berikan bantuan,
Kami dari pihak Kecamatan dan Desa turun langsung memberikan Bantuan kepada para Warga yang tap rumahnya rusak parah,”jelasnya.
Kepala Desa Bontoala, Yusuf Muin mengatakan sesuai data yang ia peroleh ada 48 rumah warga yang rusak akibat diterpa angin kencang saat hujan deras kemarin.
“Kejadiannya itu sekira pukul 17.55 Wita, di Desa Bontoala ada 48 rumah warga yang rusak akibat diterpa angin kencang, rata- rata atap rumah warga yang mengalami kerusakan. Sengnya terangkat,”ungkapnya.
Terkait kejadian tersebut Yusuf Muin telah melakukan pendataan kepada warga yang rumahnya diterjang angin kencang dan telaah mendaparkan bantuan dari Tim Tagana Dinas Sosial Kabupaten Gowa.
“Sudah kami data warga yang jadi korban angin kencang. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa meminta warga tidak melakukan aktivitas saat cuaca tidak bersahabat.
“Kita minta saat curah hujan sangat tinggi yang disertai angin kencang agar masyarakat tidak beraktivitas. Jangan dulu ada aktivitas di kawasan sungai, pengguna jalan juga kita imbau agar berhati-hati dan waspada akan bahaya pohon tumbang,”terangnya.
Selain bahaya angin kencang dan pohon tumbang, Ikhsan juga mengingatkan bahaya akan terjadinya langsor di daerah dataran tinggi dan banjir di daerah dataran rendah.
“Pengguna jalan juga perlu berhati hati dan waspada, curah hujan yang tinggi dan angin kencang dapat mengakibatkan banjir dan longsor,”ucapnya. (*)
Komentar