MAKASSAR – Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar memiliki laboratorium bahasa. Kepala laboratorium bahasa, Sulfiani Masri, S.Pd., M.Pd menjelaskan, keberadaan laboratorium bahasa di Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar memiliki tujuan bermanfaat bagi para mahasiswa di kampus. Seperti dijelaskan Kepala laboratorium bahasa, Sulfiani Masri, S.Pd., M.Pd, Kamis (22/3/2018) di ruangannya.
.
Dia mengatakan, tujuan adanya laboratorium bahasa tersebut mengajarkan mahasiswa lebih mengenal berbagai alat komunikasi, serta memperkuat keterampilan mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa yang belum pernah masuk ke dalam laboratorium bahasa itu sendiri. Laboratorium bahasa juga bertujuan agar mahasiswa mampu berkomunikasi menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium tersebut.
“Karena selama ini mahasiswa biasanya belajar komprehensif di dalam ruangan, makanya kita ajak mahasiswa masuk di dalam laboratorium bahasa agar mereka lebih bisa mengenali alat-alat pembelajaran lainnya dengan menggunakan media yang ada di dalam laboratorium,” tandasnya.
Ditambahkan, selain proses perkuliahan, mahasiswa juga sering diberikan kuis memanfaatkan laboratorium menggunakan media LCD, TV dan Earphone agar mahasiswa lebih termotivasi. Selain itu fungsi dari laboratorium ini sendiri memanfaatkan media yang ada, sehingga dosen-dosen sastra dan bahasa Indonesia bisa memanfaatkan media yang ada.
Laboratorium bahasa Unsa juga telah menjalin kerjasama dengan lembaga kursus Cambridge tahun 2016 lalu. Sulfiani sapaan akrabnya, sebelum masuk di Unsa Makassar pernah menjadi dosen di Kampus UIN Alauddin Makassar dan menjadi Guru Honorer di SMK Komputer Mutiara Ilmu.
Sebelum menjabat sebagai kepala laboratorium bahasa tahun 2015, Sulfiani pernah menjabat staf perpustakaan. Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs-UNM ini juga sebagai dosen luar biasa di Kampus Atma Jaya Makassar dan juga mengajar di SMK Komputer Mutiara Ilmu.
“Saya berharap kedepannya laboratorium bahasa ini semakin diperhatikan dari media pembelajarannya. Kami juga berharap, agar Kampus Universitas Sawerigading ini memperbanyak kerjasama dengan kampus lain, dengan harapan agar lebih banyak dosen yang memungsikan laboratorium bahasa saat mengajar,” harap wanita kelahiran Palopo, 14 Agustus 1983 ini. (*)