TNT Milik Anggota Paskhas TNI AU Meledak, 1 Warga Tewas, 5 Terluka

RIAU – Sebuah ledakan dari sebuah bahan peledak TNT (Trinitrotoluene) terjadi, Kamis (20/7/2017), sekira pukul 11.30 Wib di Dusun Karya Tama, Desa Rambah Utama Kecamatan Rambah Samo. Akibat ledakan tersebut, mengakibatkan 1 orang warga masyarakat meninggal dunia, 2 orang warga luka berat dan 3 orang lainnya mengalami luka ringan.
Korban yang meninggal bernama Wanda (26), warga RT 01/RW 2 Dusun Karya Bakti, Desa Rambah Utama. Sementara yang luka berat dirujuk ke Rumah Sakit Surya Insani bernama Heru (28), warga RT 02/RK 4 Dusun Pendopo Mulyo Desa Rambah Utama dan Sugianto alias Anto warga Desa Rambah Utama Kecamatan Rambah Samo.
Sementara luka ringan Asep Sopian (22), dirujuk Ke Rumah Sakit Surya Insani, Reni Cahyani (20), dirawat di Puskesmas Rambah Samo Desa Rambah Utama dan Yogi (70) yang dirujuk Ke Rumah Sakit Surya Insani. Menurut keterangan korban Ujun Syarifudin, Zulpahmi alias Pahmi dan Sugianto alias Anto, Pahmi yang pertama kali menemukan bahan peledak TNT di pinggir jalan sekitar 20 meter dari TKP.
TNT yang ditemukan berbentuk baterai (aki) kecil (seukuran aki sepeda motor) berwarna orange. Sekitar 3 meter dari tempat ditemukannya aki tersebut, tepatnya di dekat tanaman sawit milik Apen ditemukan benda dengan ciri-ciri terdiri dari dua bagian yang masing-masing bagian berukuran sekitar 5 cm x 7cm x 8 cm.
Kedua bagian direkat dengan lakban hitam. Bagian dalam berwarna cokelat. Pada bagian ujungnya terdapat 2 kabel kecil dengan ukuran panjang sekitar 1 meter. Bertuliskan “Bahan Peledak” dan kode angka. Selanjutnya Pahmi membawa benda tersebut ke rumahnya yang berjarak 1 meter dari TKP dan meletakkan aki di dekat tiang di teras rumahnya.
Kemudian ia memberikan benda berbentuk kotak yang bertuliskan bahan peledak kepada mertuanya bernama Ujun Saripuddin. Tak lama kemudian datang Anto yang kebetulan membangun rumah di sebelah rumah Pahmi. Lalu Anto kemudian mengambil benda bertuliskan bahan peledak tersebut dari tangan Ujan yang berangkat menuju Puskesmas.
[NEXT]
Oleh Anto benda berbentuk kotak tersebut diletakkan di tumpukan batu bata di TKP, dirinya juga mengambil Aki berwarna orange yang sebelumnya diletakkan Pahmi di teras rumah dan Anto meletakkan kedua benda tersebut di atas tumpukan batu bata.
Anto memulai pekerjaaannya membangun rumah dan sekira pukul 11.30 Wib datang Wanda yang mengotak atik aki benda bertuliskan bahan peledak tersebut. Tiba-tiba terjadi ledakan dan mengakibatkan Wanda meninggal dunia dan 5 orang lainya mengalami luka-luka. Saat ini korban luka berat dan luka ringan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Surya Insani.
Adapun barang bukti yang ditemukan di sekitar TKP yaitu berupa pecahan plastik diduga serpihan aki berwarna orange, serpihan daging dan bagian tubuh korban (Wanda), serpihan lempengan timah aki, serpihan pakaian korban (Wanda), serpihan asbes rumah disamping TKP dan pecahan batu bata.
Sehubungan dengan kejadian tersebut, pagi hari sebelum kejadian sekira pukul 05.30 Wib, Tim dari Paskhas TNI AU melakukan latihan di tempat ditemukannya bahan peledak. Setelah kejadian sekira pukul 12.30 Wib, Paskhas TNI AU Pekanbaru dipimpin Danyon Paskhas Letkol Pas M. Arief melakukan konferensi pers di Kantor Camat Rambah Samo, dan menyampaikan ledakan diduga bersumber dari rangkaian TNT yang digunakan untuk latihan.
“Kejadian tersebut disebabkan kelalaian anggota yang tidak melakukan penyisiran kembali setelah pelaksanaan latihan,” kata Danyon Paskhas TNI AU, Letkol Pas M. Arief.
Kata Danyon Pskhas TNI AU ini menambahkan, TNT sendiri paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan peledak dan di dalam industri militer, karena penggunaan-nya cukup mudah dan aman, yaitu kemungkinan terjadinya ledakan spontan atau tidak disengaja sangat kecil. Pasalnya, karena titik leleh yang tinggi dan tidak terlalu sensitif terhadap goncangan. (*)