PALOPO – Seorang wanita yang sehari-hari bekerja sebagai honorer pada Dinas Kebersihan Kota Palopo inisial WH hampir saja mengakhiri hidupnya di dalam lubang yang sudah dicor beton. Ia dikubur dalam keadaan hidup-hidup dengan cor beton yang dilakukan pelaku AK, setelah sebelumnya direnggut kehormatannya.
Warga Kelurahan Songka Selatan Kota Palopo sontak menjadi geger seketika atas adanya peristiwa pemerkosaan disertai percobaan pembunuhan yang dilakukan AK. Antara korban WH dan AK, keduanya diketahui masih memiliki hubungan keluarga.
Informasi yang dihimpun lintasterkini.com, kronologis awal peristiwa yang menimpa korban saat ia mendatangi rumah pelaku. Seperti biasa, korban ke rumah pelaku karena setiap hari mereka bersama berboncengan ke tempat kerja, karena keduanya merupakan Pegawai Dinas Kebersihan Kota Palopo.
Pelaku AK sendiri merupakan pejabat Kepala Seksi eselon IV pada Dinas Kebersihan, tempat korban WH mengabdi sehari-hari sebagai pegawai honorer di instansi itu. Namun apes, hari itu korban menemui pelaku untuk terakhir kalinya sebelum dikubur hidup-hidup.
Korban WH saat sementara duduk menunggu di rumah pelaku tiba-tiba saja disekap dari belakang. Pelaku langsung menutupi wajah korban dan membawa ke dalam kamar.
Ia berupaya memberontak, namun tak berdaya, apalagi ketika sudah berada di dalam kamar, pelaku menampar korban sambil mengancam untuk tidak berteriak-teriak. Disinilah kehormatan wanita honorer ini direnggut pelaku yang nota bene adalah anak buahnya sendiri di Dinas Kebersihan.
Usai melampiaskan syahwat bejatnya, korban tak sadar diri, ia pingsan seketika. Dalam keadaan pingsan ini, pelaku mempunyai kesempatan membawa korban ke dalam lubang bekas kolam sedalam 2 meter, kemudian mengecornya dengan semen, Selasa (20/9/2016).
Beruntung nyawa korban masih bisa diselamatkan, ternyata cor beton yang dibuat pelaku masih menyisakan lubang udara, sehingga WH sempat sadarkan diri. Saat itulah, ia berteriak-teriak meminta pertolongan, yang kebetulan suaranya didengar oleh istri pelaku sendiri.
Korban yang dikubur hidup-hidup dalam lubang yang dicor beton mulai pukul 08.00 Wita sampai 16.30 Wita. Ia akhirnya berhasil dievakuasi oleh istri pelaku.
Atas kejadian tersebut, akhirnya korban melaporkan ke Mapolres Palopo. Di hadapan polisi korban menceritakan peristiwa yang dialaminya itu.
“Saya datang ke rumahnya dibonceng pelaku Pak. Maklum saya dengan pelaku masih keluarga dan saya juga sama sama berkantor di Dinas Kebersihan. Entah apa dipikiran pelaku hingga ia tiba-tiba berbuat jahat terhadap saya ia memperkosaku lalu memasukkan saya ke dalam lubang dan menutupi lubang itu dengan penutup cor beton,” ujar WH di depan polisi yang menerima laporannya.
Sementara itu Wakapolres Palopo Kompol Woro Susilo yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Korban datang melaporkan atas kejadian pemerkosaan terhadap dirinya, selanjutnya pelaku memasukkan ke dalam lubang sedalam 2 meter dan menutupinya dengan cor beton.
“Jadi korban datang melapor ditemani oleh istri pelaku. Pengakuan korban ia diperkosa lalu dikubur ke dalam lubang, pelaku selanjutnya menutup lubang pakai cor betong, beruntung korban selama 8 jam di dalam lubang masih hidup dan berhasil diselamatkan oleh istri pelaku,” kata Woro.
Pelaku lanjut Woro, saat dilakukan pencarian oleh anggota Polres Palopo tak berada di rumahnya. Namun tak lama berselang kemudian, pelaku datang sendiri ke Mapolsek Palopo menyerahkan diri, Rabu (21/9/2016) sekira pukul 17.00 Wita.
Dari hasil interogasi sementara, tambah Woro, pelaku berkilah jika tengah melakukan pemerkosaan. Namun pelaku mengaku hanya baru akan melakukan percobaan asusila.
“Hasil interogasi sementara pelaku masih tak mengakui jika dirinya melakukan pemerkosaan. Namun untuk membuktikan perihal itu, korban kami sudah arahkan untuk segera divisum. Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan,” pungkas Woro Susilo, yang juga mantan Kapolsek Panakkukang Makassar ini. (*)