MAKASSAR – Seorang mahasiswa membawa gadis remaja, sebut saja bernama Bunga (14), siswi sebuah SMP Negeri di utara kota ini ke Mapolsek Tamalate, Rabu (21/9/2016) sekira pukul 03.10 Wita. Ia ditemukan oleh mahasiswa di sekitar Jalan di Jl Dg Tata III lorong 3 Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Bunga terpaksa dibawa ke Mapolsek Tamalate karena dirinya mengaku tersesat di jalan mencari alamat rumah seseorang yang ia cari. Karena iba, mahasiswa pun membawanya melapor ke polisi.
Remaja SMP ini saat ditanya petugas di Mapolsek Tamalate awalnya berupaya menutup diri atas apa yang dialaminya. Belakangan saat komunikasi berhasil dibangun petugas, Bunga pun terbuka mencurahkan nasib apes yang dialaminya.
Baca Juga :
“Saya Bunga Pak, masih sekolah di SMP Negeri Makassar. Ayah saya seorang tentara. Saya diantar kakak mahasiswa kesini karena beralasan kebingungan mencari peralatan olah raga, padahal yang sebenarnya saya ini sedang mencari alamat dua orang pemuda yang sudah merenggut kehormatanku Pak,” kisah Bunga kepada petugas.
Bunga lalu melanjutkan kisahnya, kedatangannya mencari alamat pemuda yang dicarinya itu atas desakan orang tuanya. Orang tuanya mengancam jika tidak berhasil menemukan alamat lelaki yang mencabulinya, maka ia sama sekali tak diperkenankan kembali lagi pulang ke rumahnya.
Dua lelaki yang disebut Bunga telah merenggut kesuciannya itu diakui baru saja dikenalnya. Baru pertemuan pertama kali, Bunga pun digagahi oleh keduanya, namun ia sendiri tak tahu dimana persis rumah kedua lelaki yang dicarinya itu.
Bunga menyebutkan identitas kedua lelaki itu masing-masing, RS dan HM. Keduanya merupakan siswa kelas III di salah satu SMP Negeri di Makassar.
“RS dan HM yang mengajak saya pertama kali, disitulah pertemuan saya hingga kesucianku direnggut. RS melakukan sebanyak tiga kali, sementara HM sebanyak empat kali,” terang Bunga, sesekali menyeka air matanya.
Saat kejadian itu, Bunga mengaku sempat memberontak. Namun terpaksa kesuciannya diserahkan begitu saja lantaran diancam akan dipukuli.
“Mereka mau memukuliku jika saya tidak melayaninya dan disitulah saya dengan terpaksa menyerahkan kesucianku Pak. Saya dipaksa di semak-semak di Kompleks Benteng Somba Opu,” ungkapnya lagi.
Aiptu Achmad, petugas Sentra Pelayanan Masyarakat Polsek Tamalate yang menerima laporan Bunga, karena kebingungan menyelesaikan persoalan yang dilaporkan, akhirnya mengambil solusi mengantarkan Bunga kembali ke rumahnya. Saat tiba di rumah Bunga, Aiptu Achmad dipersilahkan masuk.
“Kami mengantarnya pulang karena ia bingung mencari alamat rumahnya, jadi kami dampingi,” kata Aiptu Achmad kepada penjaga pintu masuk sebuah kompleks militer di kota ini.
Kapolsek Tamalate Kompol Amrin AT yang dikonfirmasi mengaku belum menerima informasi tersebut. Namun jika benar adanya pihaknya akan menindak lanjuti laporan tersebut. (*)
Komentar