JAKARTA – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bakal menggelar Rakernas pada 10-11 Oktober 2018. Perhelatan akbar organisasi seusai Munas ini bebarengan dengan agenda bangsa, Pemilu legeslatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019-2024.
Staf Sekretariat LDII Sulsel melalui rilis yang dikirim ke meja redaksi, Jumat, (21/9/2018) menguraikan, bahwa LDII memandang Rakernas ini sangat strategis, baik bagi LDII maupun bagi rakyat Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya. Momentum ini, dimanfaatkan LDII sebaik-baiknya untuk melakukan proses agregasi aspirasi (pengumpulan berbagai aspirasi) yang dibawa oleh para utusan peserta Rakernas.
Utusan peserta Rakernas berasal dari 34 propinsi dan sekitar 430 utusan kabupaten/kota serta para peninjau dari berbagai lembaga pendidikan umum dan pondok pesantren. Total peserta mencapai 1.400 orang, bertempat di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur.
Baca Juga :
Aspirasi yang diperoleh dari Rakernas ini diharapkan juga akan dapat disampaikan kepada para calon pimpinan Nasional, baik yang dieksekutif (capres/cawapres) dan juga bagi para calon legislator DPR dan DPRD Provinsi, kabupaten dan kota. Selama ini dalam ajang kampanye, calon incumbent hanya dinilai berdasar apa yang telah dikerjakan, terutama keberasilannya saja dan calon baru dinilai berdasarkan apa yang ditawarkan.
Pola seperti ini tidak lengkap, karena belum timbal-balik atau hanya sebagai monolog para elit politik. Pada tataran ideal, pelaksanaan agenda demokrasi ini juga harus difungsikan sebagai ajang Nasional penyampaian aspirasi yang bersifat substantif-aspiratif kepada para kandidat (calon oleh rakyat/konstituen).
Sehingga, diharapkan agar para kandidiat dapat lebih mengenali secara langsung apa harapan rakyat yang bersifat ril-substantif dan tidak sekedar kegiatan penerimaan atau penyampaian dukungan tanpa kejelasan makna. Dalam konteks ini, LDII melalui Rakernas 2018 bermaksud memberikan kontribusi sekecil apapun, agar praktek demokrasi dapat semakin berkualitas dan bermakna, sesuai dengan maksud kehidupan atau tujuan demokrasi itu sendiri. (*)
Komentar