GOWA – Ratusan imigran yang ditahan di Lapas Bolangi, Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalasang, Gowa, dikabarkan ricuh, Senin (21/11/2016) malam.
Kericuhan terjadi akibat ratusan imigran ini melakukan aksi protes dan mogok makan. Hal ini di ungkapkan kepala rumah detensi imigran, Halim Marfum kepda lintasterkini.com, Selasa(22/11/2016) pagi.
Kepala rumah detensi imigran (Rudenim), Halim Marfum memberikan penjelasan kepada para imigran untuk menahan diri dan mengusahakan untuk memenuhi tuntutannya dan menunggu keputusan dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees UNHCR) sebagai penentu kebijakan.
“Mereka protes sebab mereka merasa didiskriminasikan dengan imigran yang lain karena ada sebagian tahanan imigran yang sudah dibebaskan,” ujarnya.
Aksi protes tersebut sudah beberapa kali dilakukan dengan tuntutan yang sama.
Para imigran meminta agar dibebaskan dengan alasan bahwa kelengkapan admininstrasi telah dipenuhi sehingga tidak ada alasan dari pihak Rudenim untuk menahan mereka lebih lama.
Jumlah imigran yang ditahan di Lapas Bolangi 196 orang berasal dari 9 negara dengan rincian:
– Afganistan 146 orang
– Sudan 15 orang
– Somalia 20 orang
– Iran 1orang
– Pakistan 1 orang
– Eriteria 1orang
– Palestina 1 orang
– Bangladesh 4 orang
– Etopia 7 orang
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak Lapas Bolangi. Kontak persen kepala Lapas masih dalam keadaan tidak aktif saat coba dihubungi.
(*)