IA Masih Yakin Menangkan Pilkada

IA Masih Yakin Menangkan Pilkada

Suasana pencoblosan di Pilkada Sulsel

MAKASSAR – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin-Azis Qahhar Muzakkar masih yakin akan memenangkan pemilihan kepala daerah meskipun hasil hitungan cepat menempatkannya di urutan kedua.

“Kami menghargai hasil hitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei itu, tetapi perlu diingat kalau mereka menggunakan metode acak atau multistage random sampling,” ujar Ilham Arief Sirajuddin di Makassar, Selasa.

Mengetahui hasil sejumlah lembaga survei itu, dirinya hanya mengaku jika hasil penghitungan cepat atau quick qount lembaga survei itu tidak bisa dijadikan rujukan dan hanya membentuk opini.

Ia menyatakan jika lembaga survei nasional dan daerah tersebut seperi JSI, LSI, CSI, Adhiyaksa Suporting House dan lainnya rata-rata menggunakan sampling 300-400 TPS dari 15 ribu lebih TPS yang ada.

Seperti, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melansir, IA hanya memperoleh 41,90 persen, Sayang 52,49 persen, Garuda-Na 5,61 persen dari 90 persen lebih suara dengan sampel 1.200 TPS di Sulsel.

“Ini belum final karena real count sesungguhnya itu ada pada penyelenggara pilkada dan kami menghargai hasil hitungan cepat itu. LSI itu mengambil kesimpulan dari 1.200 sampel TPS, sedangkan kami unggul lebih tujuh persen dari 2.000 TPS berdasarkan real count,” katanya.

Ia mengaku jika hasil quick qount oleh lembaga survei itu secara tidak langsung mengubah sedikit pandangan masyarakat bahwa pemenang pilkada adalah rivalnya dari Partai Golkar.

Padahal menurut hasil hitungan timnya dari 2.000 TPS lebih, hampir setiap TPS itu dirinya memenangkan perolehan suara dengan persentase kemenangan sekitar tujuh persen.

Ia mengakui jika perolehan suara antara dirinya dengan pasangan calon “incumbent” sangat tipis sehingga banyak yang mengambil kesimpulan jika rivalnya itu memenangkan pilkada dan itu diperkuat dengan hasil lembaga survei.

Maka dari itu, ia mengajak seluruh masyarakat Sulsel untuk tidak mengambil kesimpulan sebelum adanya penetapan dari penyelenggara pilkada yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel.

“Fakta di lapangan, kita itu menang dan semua itu dibuktikan dengan laporan saksi IA dari tiap TPS di kabupaten dan kota. Kita unggul hasil real count. Jadi sekarang, semua tim harus mengamankan semua formulir C1, jangan sampai mereka main-main dengan menyesuaikan quick count. Jangan sampai pembentukan opini menang mereka lalu dijadikan pembenaran,” tegasnya.

Laporan saksi di tiap TPS dari 1.728 TPS, IA unggul 49,6 persen, Sayang 41,4 persen, dan Garuda-Na 9 persen. Artinya IA menang. Kemenangan lewat real count ini tidak terlepas dari proses hitungan ulang karena coblos tembus yang tadinya dibatalkan seharusnya tetap disahkan, sehingga, ada perubahan yang cukup signifikan. (ant)