MAKASSAR – Pemilik Warung Pallubasa Samlona Jalan Irian, Abdullah Rahman (41), membantah jika makanan di warungnya penyebab satu keluarga keracunan. Pasalnya, ada sekira 25 pelanggan lain ikut makan di tempatnya pada waktu itu.
“Mereka berada di warung kami pada pukul 20.00 Wita. Bukan hanya mereka saja makan diwarung saya, karena ada sekira 25 orang lainnya pelanggang saya juga makan di warung saya malam itu,”kata Abdulrahman yang ditemui di warungnya, Senin (22/2/2016).
Abdulrahman mengatakan, kasus keracunan tersebut membuatnya cemas. Pasalnya omzetnya menjadi menurun, padahal ia telah berjualan Pallubasa selama 20 tahun dan tidak pernah mendapat komplain apalagi pelanggannya keracunan.
“Justru saya juga ingin bertanya, kalau memang keracun karena pallubasa itu, mengapa sampai yang lainnya tak bernasib sama. Setahu saya racun itu biasanya sejam setelah masuk ke dalam tubuh baru ada reaksinya. Namun anehnya mereka terserang pada pukul 04.00 Wita,” jelas Abdulrahman.
Abdullah Rahman menambahkan, harus diselidiki makanan apa saja yang dikonsumsi usai makanan di Pallubasa. Apalagi, kata dia, keluarga tersebut sempat membeli pisang kipas.
Sementara itu, Kapolsek Wajo Kompol Achmad Yulias yang dikonfirmasi mengku telah mengambil sampel pallubasa untuk diuji dilabfor. Tidak hanya itu saja, roti, aqua, pisang kipas dan muntahan korban juga sudah dibawa sebagai barang bukti.
“Kami telah mengabil beberapa barang bukti di rumah korban untuk dilakukan pemeriksaan,” tandasnya. (*)