JAKARTA – Kepala Kepolisian RI, Jenderal Polisi Tito Karnavian mengklarifikasi, yang dilaporkan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar itu, bukanlah Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Justru Antasari melaporkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan, yang saat kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen sebagai penyidik Mabes Polri yang menangani kasus tersebut.
Tito menegaskan penafsiran Benny yang merupakan anggota Fraksi Demokrat itu tidak benar. Langkah Antasari melapor ke Bareskrim ketika itu justru merugikan Polri. Pasalnya, ketika itu, Antasari melaporkan penyidik Polri yang menangani kasus pembunuhan Nasrudin, yaitu Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan.
“Yang bersangkutan (Antasari) datang ke Mabes Polri justru untuk melaporkan anggota Polri. Karena yang dilaporkan anggota Polri para penyidik yang dilaporkan termasuk Pak Kapolda Metro. Jadi yang dilaporkannya Pasal 318 KUHP (persangkaan palsu) jadi mohon maaf bukan melaporkan Pak SBY. Bukan,” kata dia.
Baca Juga :
Dalam laporan Antasari, kata Tito, ada empat item. Kelalaian petugas menghilangkan barang bukti berupa baju, kemudian soal bekas peluru, serta pesan singkat yang tidak terekam data seluler.
“Jadi, ini Justru Polri yang dirugikan karena yang diserang dari penyidik, sedangkan serangan kepada Pak SBY nggak ada secara laporan, tidak ada tertulis, tidak ada itu. Hanya laporan pada saat keluar dari waktu door stop (Antasari di Mabes Polri),” ujar Tito.penyidik
Pernyataan Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian itu mengklarifikasi tudingan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny Kabur Harman yang mempertanyakan perlakuan Bareskrim Polri terhadap mantan Ketua KPK, Antasari Azhar. Ia menilai, Antasari mendapatkan perlakuan istimewa.
Indikasinya, membolehkan Antasari jumpa pers di Bareskrim ketika menuding Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengetahui rekayasa kasus pembunuhan terhadap Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, Selasa (14/2/2017).
“Kepolisian memfasilitasi Antasari Azhar, menjadikan Mabes Polri untuk Antasari merusak kewibawaan Presiden ke-6. Kejam! Yang lebih kejam institusi kepolisian yang anda pimpin,” ujar Benny dalam rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Rabu (22/2/2017). (*)
Komentar