GOWA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (Hipma) Gowa, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Gowa, Kamis (23/3/2017). Mereka mendesak para wakil rakyat agar mendampingi warga di Kecamatan Tompo Bulu dan Biringbulu yang terkena pembebasan lahan pembangunan waduk Karaloe.
Namun sayang, saat hendak bertemu dengan Ketua maupun anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasi mereka, para mahasiswa tak digubris oleh anggota dewan. Akhirnya peserta aksi hanya bisa berdiri dan berorasi di depan pagar DPRD.
Mereka menuntut 3 hal yakni, warga Karaloe mendesak agar dewan memfasilitasi warga pada pihak Balai Pompengan Jeneberang untuk memberikan kejelasan harga per meter, dan kejelasan luas tanah warga yang terkena pembebasan lahan.
Baca Juga :
Warga setempat juga meminta pihak berwenang untu merealisasikan janjinya terkait penyediaan perkampungan baru bagi masyarakat Pa’lopiang dan Bangkengta’bing, serta meminta Polres untuk membebaskan warga yang ditahan.
“Pada dasarnya kami butuh keadilan untuk warga yang terkena pembebasan lahan pembangunan waduk Kareloe di Tompobulu dan Biringbulu,” kata koordinator lapangan Hipma Gowa, Syuaib Hafis. (*)
Komentar