MAKASSAR – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Sulsel menyesalkan insiden yang melibatkan oknum BPBD dan oknum jurnalis, Senin sore (22/5/2017). Insiden yang diduga mengandung unsur kekerasan itu seharusnya tidak perlu terjadi jika kedua belah pihak bisa menahan diri.
Apalagi, insiden itu terjadi di tempat umum, tepatnya di Jalan Penghibur Makassar. Tidak hanya itu, situasi pada saat insiden itu terjadi, memang tidak mendukung.
Seperti diketahui, insiden itu terjadi saat kondisi jalanan begitu padat dan macet. Hingga berbuntut pada ketersinggungan diantara kedua pihak, saat kendaraan mereka nyaris bersinggungan di jalan.
Baca Juga :
Ketua IJTI Pengda Sulsel, Hudzaifah Kadir mengatakan, seharusnya kedua pihak mampu menahan diri. Baik itu dari pihak jurnalis yang diduga selaku korban, maupun dari oknum BPBD yang diduga sebagai pelaku pemukulan.
“Setelah kami kroscek dari kedua belah pihak, kami hanya menyesalkan insiden itu. Itu seharusnya tidak perlu terjadi jika kedua pihak mampu menahan diri,” sesalnya.
Namun, yang sangat disesalkan, lanjutnya, adalah sikap yang ditunjukkan oleh oknum BPBD. Seharusnya, kata Zeva sapaannya, selaku aparatur negara, oknum BPBD tidak seharusnya menunjukkan sikap yang dirasa cukup arogan.
“Apalagi, itu ditunjukkan di tempat umum. Seharusnya, beliau memberikan contoh kepada masyarakat umum, agar tidak bertindak spontan, yang mungkin saja terlihat kasar di mata publik,” sambungnya.
Lebih lanjut, dia berharap kedua belah pihak bisa menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Apalagi, kedua pihak memiliki versi dan alibi yang sama-sama mereka yakini benar.
Sementara itu, Koordinator Bidang Advokasi dan Hukum IJTI Pengda Sulsel, Dzaqi Akbar mengatakan, IJTI telah mengklarifikasi runut kejadian berdasarkan keterangan masing-masing pihak. Khusus dari pihak jurnalis Celebes TV yang diduga sebagai korban, mengaku tidak mempermasalahkan insiden tersebut.
“Kami sudah meminta penjelasan perihal insiden ini, baik rekan kami yang diduga sebagai korban maupun dari oknum yang diduga pelaku, ingin menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” jelasnya.
Meski demikian, IJTI Pengda Sulsel, sambungnya, akan tetap melakukan pendampingan kepada Jurnalis yang diduga menjadi korban pemukulan dalam insiden ini.
“Tapi, kami berharap, kedua pihak bisa menyelesaikan insiden ini secara baik,” tutupnya. (*)
Komentar