MAKASSAR – Gerakan tebar daging kurban merupakan manifestasi kesalehan pribadi dan sosial. Disatu sisi, pelaksanakan ibadah kurban mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di sisi lain, membangun hubungan yang harmonis terhadap sesama.
Sekaitan dengan itu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan menggelar gerakan “Tebar Kurban”. Lebih dari 50 pemotor dari kalangan generasi muda LDII mengenakan pakaian seragam hijau mengantarkan daging kurban kepada masyarakat. Daging dikemas dalam kantung plastik putih yang dipesan khusus. Prosesi peluncuran ditandai pengangkatan pataka LDII oleh Ketua LDII Sulawesi Selatan Drs Hidayat Nahwi Rasul MSi.
Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Drs Hidayat Nahwi Rasul MSi menguraikan, jumlah hewan kurban warga LDII se-Sulawesi Selatan meningkat dari pada tahun lalu. “Ini lebih besar dari tahun lalu. Kondisi ekonomi rupanya tidak cukup memengaruhi. Ada tabungan kurban per bulan sebagai salah satu penyebab jumlah kurban LDII terus meningkat,” jelas Hidayat saat menyampaikan sambutan di Halaman Masjid Roudhotul Jannah, Jalan Berua Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/8/2018).
Hadir dalam pembukaan tebar kurban, Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Drs Hidayat Nahwi Rasul MSi dan Sekretaris MUI Sulawesi Selatan Prof Dr M Ghalib MA. Turut hadir Sekretaris MUI Sulsel bidang kerukunan umat beragama dan pemberdayaan ekonomi umat yang juga Ketua LDII Makassar Drs Renreng Tjolli MAg. Hadir pula jajaran pengurus harian DPW LDII Sulawesi Selatan diantaranya Dr Abri MP, Dede Nurrohim SPd, Drs Suyitno Widodo, Ilmaddin Husain SPd, Ridwan Yahya SE, Ismail Arifin SPd, dan Mujahidin ST.
Menurut data yang terhimpun, hingga Kamis (23/8/2018), kurban warga LDII se-Sulawesi Selatan sapi sebanyak 635 ekor dan kambing 107 ekor. LDII Kota Makassar berada pada urutan teratas dengan jumlah sapi 197 ekor dan kambing 13 ekor. Posisi kedua, LDII Luwu 118 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Ketiga, LDII Gowa 64 ekor sapi dan 7 ekor kambing.
Hidayat melanjutkan, bagi warga LDII, jika berkurban 1 ekor sapi, maka yang diambil oleh pekurban hanyalah 1 bagian paha bagian belakang. Selebihnya dibagi. “Saya kira cukup banyak daging yang dibagi. Ada 50 motor. Ini semakin tahun semakin meningkat,” ujarnya.
Pihaknya berharap, gerakan tebar kurban ini dapat diikuti oleh LDII kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. “Semoga tahun depan formatnya lebih ramai. Kalau itu berlangsung secara serempak, maka di hari Idul Kurban ini sesama umat islam dan sebagai bangsa kita bisa saling berbagi,” katanya.
Gerakan tebar kurban juga dilakukan di tingkat DPP LDII dan diikuti seluruh provinsi lain di Indonesia. “Karena ini merupakan amanah untuk disampaikan. Mudah-mudahan ini menjadi acara rutin DPW LDII Sulawesi Selatan bekerjasama dengan MUI,” kata Hidayat.
Sementara itu, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Prof Dr M Ghalib MA dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setulus-tulusnya atas terlaksananya tebar kurban. “Saya kira ini menarik. Saya belum pernah menemukan ormas yang serapi ini. Ulama kita mengatakan, kebenaran yang tidak terorganisir bisa dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir. Saya kira, tebar kurban yang dilaksanakan oleh LDII ini sangat tertib dan terorganisir. Sekaligus menjaga raut muka dan kehormatan mereka yang akan diberikan daging kurban itu,” paparnya.
Pelaksanakan ibadah kurban mendekatkan diri kepada Allah dan membangun hubungan yang harmonis terhadap sesama. “Saya melihat ini patut oleh ormas-ormas yang lain. Saya pikir ini dipersiapkan dengan baik, sehingga yang berhak menerima daging tidak perlu antri menerima daging kurban itu. Mudah-mudahan tebar kurban ini semakin memperkuat ukhuwah islamiah di Sulawesi Selatan,” katanya.
Melalui gerakan tebar kurban, kebencian yang banyak disebar melalui media sosial bisa diredam. “Kita rasakan sekarang ini penggunaan media sosial seringkali tidak santun. Ada hoaks dan kebencian. Saya kira, ini menjadi momentum yang baik karena melibatkan generasi muda. Karena kalau generasi muda kita bagus, santun, dan memiliki kepedulian sosial, maka kita optimis akan muncul islam yang rahmatan lil alamin,” ungkap Prof Ghalib.
Prof Ghalib mengatakan, pelaksanaan tebar kurban dilakukan secara rapi dan terorganisir. “Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pelaksanaan tebar kurban yang dilaksanakan oleh DPW LDII Sulawesi Selatan. Yang menarik, orang yang mengantarkan daging adalah anak muda, sehingga ada edukasi untuk melakukan kesalehan sosial,” sebut guru besar UIN Alauddin Makassar ini.
Ia mengatakan, tebar kurban dapat mempererat persaudaraan. “Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini memperkuat kerahmatan dan kesantunan islam. Ini adalah kegiatan sosial yang bernuansa mempererat ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah basyariah,” ucap Prof Ghalib.
Berkurban, kata Prof Ghalib, implikasinya adalah kedekatan sosial terutama terhadap saudara yang sangat membutuhkannya. “Mewakili MUI, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setulus tulusnya. Ini bernilai ibadah disisi Allah SWT,” ujarnya.
Pembagian daging kurban ini melibatkan generasi muda. “Wahai pemuda, ditanganmulah maju mundurnya umat ini kedepan. Karena itu, umat ini ada pada kalian,” katanya.
Generasi muda, katanya, bukan hanya diajak mewujudkan kesalehan spiritual di dalam masjid. Tetapi juga melakukan kesalehan sosial. “Kita doakan anak-anak kita dalam bimbingan dan hidayah Allah SWT. Kedepan mereka menjadi penerus yang lebih baik dari kita,” harapnya. (*)