PINRANG – Hidup di daerah yang menjadi lumbung padi dan sejuta penghargaan, ternyata itu tidak menjamin warganya untuk terhindar dari bencana kelaparan.
Inilah yang menimpa salah satu keluarga miskin yang bermukim di kampung Jawi-jawi, Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Parahnya lagi, informasi keberadaan dan kondisi keluarga ini, muncul melalui akun salah satu netizen di media sosial (Facebook) dan langsung menjadi viral.
Informasi sementara yang dihimpun lintasterkini.com, keluarga yang terserang busung lapar ini hidup di sebuah gubuk berukuran 4X4 meter yang dibangun oleh warga sekitar dan juga berdiri diatas tanah milik salah satu warga setempat.
Dulunya keluarga ini hidup dengan 3 orang anak, namun sekarang anaknya yang tinggal bersama mereka tersisa 1 orang. Itu setelah, anak ke 3 mereka meninggal dunia beberapa waktu lalu akibat penyakit busung lapar, dan anak pertamanya diasuh oleh salah satu warga sekitar yang bernama mama Ratna.
Saat ini, dengan kondisi isterinya yang cacat, dan sang suami yang juga terkena serangan penyakit busung lapar, keluarga ini bertahan hidup dengan cara memakan nasi basi.
Dimana anak ke 2 yang masih tinggal serumah dengan orang tuanya ini, terpaksa berkeliling meminta nasi basi ke rumah-rumah warga sekitar untuk makan sehari-hari keluarga mereka.
Camat Duampanua Kabupaten Pinrang, Zulkarnain Gaffar yang coba dikonfrimasi, Sabtu (23/9/2017) malam, terkait kondisi miris kehidupan salah satu warganya ini, belum bisa dimintai keterangannya karena yang bersangkutan lagi sakit dan menjalani opname (Rawat Inap) di salah satu Rumah Sakit.
Terpisah, Kapolsek Duampanua Pinrang, AKP Adinal Alam yang dikonfirmasi lintasterkini.com via selulernya mengaku kaget dan berjanji akan segera mencari tahu kebenaran informasi yang lagi viral tersebut. Tidak lama berselang, Adinal mengkonfirmasi, jika keberadaan dan kondisi keluarga yang terserang busung lapar tersebut sudah terpantau sejak beberapa waktu lalu.
“Setelah menghubungi BKTM dan Kepala Desa setempat, kondisi warga Dusun Jawi-jawi Desa Baba Binanga ini sudah terpantau sejak lama oleh kami dan Pemerintah Kabupaten Pinrang. Kapolsek sebelum saya, sudah pernah turun langsung ke rumah warga tersebut memberikan bantuan, dan begitu juga dengan Pemkab Pinrang. Dulunya, mereka tinggal di tengah kebun coklat, namun sekarang sudah tinggal di rumah bantuan dari Pemerintah,” ungkap Adinal via selulernya. (*)