Logo Lintasterkini

Anjal dan Gepeng di Makassar Semakin Banyak

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 23 September 2021 21:37

ilustrasi - anak jalanan
ilustrasi - anak jalanan

MAKASSAR – Keberadan anak jalanan (anjal) dan gelandangan/pengemis (gepeng) di Kota Makassar terus meningkat. Berdasarkan data, keberadaan anjal meningkat dari 191 pada 2019 menjadi 256 orang di 2020. Pun halnya gepeng yang naik drastis dari 68 orang pada 2019 menjadi 134 orang pada 2020.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyebutkan, Dinas Sosial mulai melakukan penertiban anjal dan gepeng. Hanya memang, penanganan dua yang masuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini sulit.

“Ini barang susah, ini masalah sosial. Tidak boleh dilarang masuk itu anjal dan gepeng sama dengan masalah pandemi. Caranya kita kembalikan saja ke daerah asal, begitu saja,” ujar Moh Ramdhan Pomanto, Rabu (22/9/2021).

Sehingga, kata Danny—sapaan akrabnya, salah satu solusi penanganan anjal dan gepeng yaitu pembangunan gedung rehabilitasi. Rencananya, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan membangun di Maros.

“Kita akan buat sistem rehabilitasi. Kami sudah minta izin dengan Bupati Maros untuk membangun disana karena tidak ada tempat di Makassar lagi,” jelasnya.

Danny menambahkan, pembuatan tempat rehabilitasi sosial ini akan bersamaan dengan gedung diklat Pemkot Makassar. Termasuk, penambahan lahan kuburan yang saat ini mulai berkurang.

“Kita sudah anggarkan di APBD perubahan untuk perencanaannya itu gedung rehabilitasi,” paparnya.

Terpisah, Sekertaris Dinas Sosial Kota Makassar, Muhyidding Mustakim menyampaikan, penanganan anjal dan gepeng akan berbasis RT dan RW. Sebab, tempat pembinaan yang dimiliki saat ini hanya berlaku sampai tiga hari.

“Kalau sudah tiga hari dibebaskan. Kita tidak ingin begitu makanya sekarang di pusatkan hingga RT dan RW,” jelas Muhyidding.

Sambung mantan Sekertaris Dinas Perpustakaan Kota Makassar ini, semua anjal dan gepeng akan didata berdasarkan lokasi kecamatannya. Pembinaan akan dilakukan hingga dilatih berdasarkan keahlian yang dimiliki.

“Program Danny-Fatma ada 5000 wisata lorong yang berbasis penguatan ekonomi. Makanya, kita asesment untuk melatih mereka. Nanti kita akan berdayakan agar tidak kembali lagi ke jalan,” paparnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...