MAKASSAR – Keberadan anak jalanan (anjal) dan gelandangan/pengemis (gepeng) di Kota Makassar terus meningkat. Berdasarkan data, keberadaan anjal meningkat dari 191 pada 2019 menjadi 256 orang di 2020. Pun halnya gepeng yang naik drastis dari 68 orang pada 2019 menjadi 134 orang pada 2020.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyebutkan, Dinas Sosial mulai melakukan penertiban anjal dan gepeng. Hanya memang, penanganan dua yang masuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini sulit.
“Ini barang susah, ini masalah sosial. Tidak boleh dilarang masuk itu anjal dan gepeng sama dengan masalah pandemi. Caranya kita kembalikan saja ke daerah asal, begitu saja,” ujar Moh Ramdhan Pomanto, Rabu (22/9/2021).
Baca Juga :
Sehingga, kata Danny—sapaan akrabnya, salah satu solusi penanganan anjal dan gepeng yaitu pembangunan gedung rehabilitasi. Rencananya, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan membangun di Maros.
“Kita akan buat sistem rehabilitasi. Kami sudah minta izin dengan Bupati Maros untuk membangun disana karena tidak ada tempat di Makassar lagi,” jelasnya.
Danny menambahkan, pembuatan tempat rehabilitasi sosial ini akan bersamaan dengan gedung diklat Pemkot Makassar. Termasuk, penambahan lahan kuburan yang saat ini mulai berkurang.
“Kita sudah anggarkan di APBD perubahan untuk perencanaannya itu gedung rehabilitasi,” paparnya.
Terpisah, Sekertaris Dinas Sosial Kota Makassar, Muhyidding Mustakim menyampaikan, penanganan anjal dan gepeng akan berbasis RT dan RW. Sebab, tempat pembinaan yang dimiliki saat ini hanya berlaku sampai tiga hari.
“Kalau sudah tiga hari dibebaskan. Kita tidak ingin begitu makanya sekarang di pusatkan hingga RT dan RW,” jelas Muhyidding.
Sambung mantan Sekertaris Dinas Perpustakaan Kota Makassar ini, semua anjal dan gepeng akan didata berdasarkan lokasi kecamatannya. Pembinaan akan dilakukan hingga dilatih berdasarkan keahlian yang dimiliki.
“Program Danny-Fatma ada 5000 wisata lorong yang berbasis penguatan ekonomi. Makanya, kita asesment untuk melatih mereka. Nanti kita akan berdayakan agar tidak kembali lagi ke jalan,” paparnya. (*)
Komentar