BANTAENG – Video viral menampilkan perkelahian dua remaja perempuan beredar di media sosial. Perkelahian tersebut diduga terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Video itu berdurasi 1 menit 32 detik dan memperlihatkan seorang remaja perempuan memakai kerudung hitam dikeroyok dua remaja perempuan lainnya. Dia dipukuli, ditarik bajunya, dan ditampar wajahnya.
Dari informasi diketahui, remaja perempuan yang dikeroyok itu hendak pulang dari sekolah ke rumahnya. Namun dia diadang dua remaja perempuan lainnya di pinggir jalan.
Dalam video tampak sepeda motor berplat nomor DD. Dialog ketiga anak baru gede (ABG) tersebut menggunakan dialek dan bahasa lokal Bantaeng dan diperkirakan berusia 15-17 tahun.
Baca Juga :
Belum diketahui identitas remaja yang berkelahi itu, dan motif pengeroyokan. Namun video perkelahian itu beredar viral di masyarakat. Belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait video tersebut.
Awalnya, video berdurasi 1 menit 32 detik itu memperlihatkan dua ABG yang berhadapan dengan seorang gadis berbaju putih. Usia mereka diperkirakan 15 sampai 17 tahun.
Si remaja berbaju putih itu mengaku hendak pulang ke rumahnya dengan membawa sepatu sekolah dan kantong plastik. Namun, saat hendak pulang, tepatnya di depan salah satu SMA di jalan Merpati, ia lantas dihadang oleh dua ABG.
Dalam video itu, tampak remaja berkerudung hitam menjambak dan menampar muka gadis berbaju putih itu atau korban. Rekan satunya yang tak memakai kerudung juga ikut menampar.
Sontak saja, korban langsung merintih kesakitan dan sempat terpental ke belakang. “Weh jangan main berkeroyok,” kata korban dalam video tersebut.
Tak sampai di situ, seorang perempuan yang merekam aksi tersebut juga ikut memprovokasi kedua remaja perempuan itu. Bahkan, ia juga membela rekannya dengan cara membandingkan kecantikannya.
“Tempeleng mi donggo (tampar sudah, red). Cantikan jako cika astaga (kamu jauh lebih cantik dari dia-red),” kata perempuan yang merekam video menggunakan dialek setempat. “Iyo astaga masih kalah jauh banget,” jawab si remaja perempuan berbaju kaos hitam.
Korban terus berkata jika dirinya akan pulang. Namun, lagi-lagi ABG berbaju kaos hitam tak memperdulikan ucapannya. Ia lantas merebut kantong plastik yang dibawa perempuan berbaju putih tersebut.
“Di mana rumah mu?” tanya remaja berbaju hitam sambil mengayunkan tangannya. Si remaja perempuan berbaju putih itu berkata jika dirinya tak ingin berkelahi karena mengingat pesan orang tuanya.
“Tidak mauja berkelahi, tidak mauka cari masalah na bilang mama ku,” kata korban. Namun, ia tetap saja dipukuli. Sesekali ia menepis tamparan dari ABG berbaju kaos hitam tersebut. “Jangan ko tahan tangan ku,” kata si ABG berbaju kaos hitam tersebut. (*)
Komentar